Menguat 4,64 Persen, Ini Prospek Saham ADRO

Bareksa • 05 Jan 2018

an image
Petugas memantau heavy dump truck yang menurunkan batubara di kawasan tambang batubara milik Adaro, Tabalong, Kalimantan Selatan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Saham ADRO ditransaksikan sebanyak 5.440 kali dengan nilai transaksi Rp154,92 miliar

Bareksa.com - Harga saham PT Adaro EnergyTbk (ADRO) pada perdagangan Kamis, 4 Januari 2018 ditutup menguat 4,64 persen ke level Rp1.915 per saham. Saham ADRO ditransaksikan sebanyak 5.440 kali dengan nilai transaksi Rp154,92 miliar atau menempati peringkat ketujuh saham dengan nilai transaksi perdagangan terbesar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer saham ADRO antara lain J.P.Morgan Sekuritas (BK) dengan nilai pembelian Rp36,09 miliar, kemudian Maybank Kim Eng Sekuritas (ZP) Rp21,57 miliar, dan Credit Suisse Sekuritas (CS) Rp12,13 miliar. (Baca : Menguat 3,88 Persen, Ini Analisa Teknikal Saham ADRO)

Analisis Teknikal ADRO

Sumber : Bareksa
 
Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal candle saham ADRO pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle disertai upper shadow yang lebih panjang dibandingkan lower shadow. (Baca : Berita Hari Ini : ADRO Bagikan Dividen Interim, Perdagangan HMETD Medco Selesai)

Kondisi itu menggambarkan sejak awal perdagangan saham ini telah dibuka menguat meskipun sempat menyentuh level terendah dua tick di bawah level pembukaannya. Kemudian juga berhasil menyentuh resisten di level Rp1.935 per saham meskipun berakhir ditutup empat tick di bawah level tersebut. (Lihat : Dijual Sandiaga Uno Melalui Saratoga, Saham ADRO Turun 4,21%)

Secara tren jangka pendek ADRO terlihat  masih dalam fase uptrend yang ditandai dengan terbentuknya dua higher high dan higher low. Indikator volume mengalami lonjakan signifikan mengindikasikan adanya tren pembelian yang cukup tinggi mengiringi kenaikan saham ADRO. Selain itu, pada perdagangan kemarin investor asing juga tercatat melakukan net buy senilai Rp28,77 miliar.

Indikator relative strength index (RSI) terlihat mulai kembali bergerak positif dan saat ini berada di level 61 atau masih cukup jauh dari area overbought (jenuh beli) di level 80 menandakan potensi kenaikan saham ini masih cukup terbuka terlebih jika mampu menembus resisten terdekat di Rp1.935 per saham. (Baca : Harga Batu Bara Meroket, Laba Adaro Naik 78 Persen di Kuartal III)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut