BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga Batu Bara Meroket, Laba Adaro Naik 78 Persen di Kuartal III

01 November 2017
Tags:
Harga Batu Bara Meroket, Laba Adaro Naik 78 Persen di Kuartal III
Heavy dump truck menurunkan muatan batubara di kawasan tambang batubara milik Adaro, Tabalong, Kalimantan Selatan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Manajemen Adaro juga berharap harga batu bara akan stabil pada tahun depan

Bareksa.com – PT Adaro Energy Tbk (ADRO) meraih laba sebesar US$372,45 juta hingga periode 30 September 2017 meningkat 78,12 persen dari laba US$209,10 juta di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan menyebutkan, pendapatan usaha naik menjadi US$2,43 miliar dari pendapatan US$1,77 miliar tahun sebelumnya.

Presiden Direktur & CEO Adaro Energy, Garibaldi Thohir mengatakan bahwa pencapaian kinerja yang baik ini mencerminkan fokus Adaro yang berkelanjutan terhadap keunggulan operasional di seluruh bisnisnya serta peningkatan harga batu bara seiring semakin baiknya kondisi pasar. Ia juga mengatakan kontribusi Adaro terhadap negara yang diberikan melalui royalti maupun pajak juga meningkat.

Adanya momentum kenaikan harga batu bara disertai adanya efisiensi baik dari segi biaya dan model bisnis, membuat EBITDA operasional perusahaan naik 61 persen menjadi US$1,01 miliar. Selain itu, hingga September 2017, ADRO telah membayar pajak terhadap Indonesia sebesar US$325 juta dan juga memberikan royalti hingga US$254 juta.

Promo Terbaru di Bareksa

Harga Batu Bara

Pimpinan ADRO juga berharap harga batu bara akan stabil pada tahun depan. Dalam sebuah wawancara seperti dikutip Reuters, Garibaldi Thohir yang kerap disapa Boy meminta hati-hati atas usulan pemerintah memperkenalkan formula harga batu bara dalam negeri untuk mengurangi biaya bahan bakar bagi PLN.

"Jika ada perbedaan harga bisa terjadi kebocoran dan penyelundupan," ujarnya mengacu pada risiko arbitrase antara harga domestik dan harga ekspor. Skema ini juga akan berdampak pada penerimaan negara katanya.

"Jika harga lebih murah, royalti akan turun dan pajak penghasilan akan berkurang," ujar Boy.

Boy mengatakan bahwa permintaan batu bara di Asia Tenggara cukup tinggi tetapi dia tidak berharap adanya fluktuasi harga terlalu besar di 2018. Boy berharap Adaro bisa mempertahankan produksi tahun depan dari target 52-54 juta ton tahun ini. Adaro juga sedang membangun pembangkit listrik 2.200 MW dan akan ditambah hingga mencapai 4.000 MW. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,52%
Up2,95%
Up0,02%
Up6,35%
Up30,73%
Up60,39%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua