Bank Kembangkan Kredit Biaya Pendidikan
Presiden RI Joko Widodo meminta perbankan untuk mengeluarkan produk kredit pendidikan atau student loan

Presiden RI Joko Widodo meminta perbankan untuk mengeluarkan produk kredit pendidikan atau student loan
Bareksa.com - Menyusul instruksi presiden tentang kredit pendidikan (student loan), sejumlah bank mulai mengembangkan produk untuk mendukung pelajar atau mahasiswa dalam membayar biaya pendidikan. Salah satu bank yang sudah mengimplementasikannya adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melalui produk Briguna Flexi Pendidikan. Sementara bank lainnya sedang menjajaki kemungkinan untuk pengembangan produk tersebut.
Briguna Flexi Pendidikan merupakan student loan dari BRI dengan skema pembiayaan yang dikhususkan untuk mahasiswa S2 dan S3 yang sudah memiliki upah/penghasilan tetap. Produk ini memiliki keunggulan berupa grace periode atau kelonggaran waktu pembayaran. Artinya, mahasiswa diperbolehkan hanya membayar bunga berjalan selama masa pendidikan kuliah sedangkan pokok pinjaman dapat dibayarkan setelah mahasiswa lulus sampai dengan jangka waktu pinjaman berakhir.
“Dengan skema pembiayaan fleksibel semacam ini, Briguna Flexi Pendidikan diharapkan dapat memacu minat masyarakat untuk menempuh pendidikan tinggi tingkat lanjut. Langkah ini juga merupakan respons BRI atas instruksi presiden mengenai fasilitas pinjaman untuk pendidikan,” jelas Direktur Utama BRI Suprajarto dalam keterangan tertulis seperti dikutip Kamis, (22 Maret 2018).
Promo Terbaru di Bareksa
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo meminta perbankan untuk mengeluarkan produk finansial baru berupa kredit pendidikan atau student loan. Dengan begitu, kredit yang diberikan ke masyarakat tidak melulu untuk hal yang konsumtif seperti membeli kendaraan atau properti.
Adapun Briguna Flexi Pendidikan dapat dinikmati oleh mahasiswa S2 dengan maksimal jangka waktu pinjaman selama 6 tahun. Sedangkan mahasiswa S3 maksimal selama 10 tahun. Dengan skema bunga yang ringan, Briguna Flexi Pendidikan mensyaratkan dokumen administratif yang relatif mudah. Dokumen ini diantaranya foto copy identitas diri/KTP dan KK, slip gaji, SK pegawai/karyawan, dan surat rekomendasi tempat bekerja maupun rekomendasi dari universitas.
Lebih lanjut, Suprajarto berharap, dengan adanya produk kredit pendidikan berupa Briguna Flexi Pendidikan dapat mendorong perilaku kredit konsumtif mulai berpindah ke hal-hal yang bersifat produktif seperti pendidikan.
“Melalui fasilitas ini kami juga menunjukkan komitmen untuk mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia," imbuhnya.
Menurut Suprajarto, salary based loan masih menjadi penopang utama kredit konsumer BRI. Hingga akhir Desember 2017, Bank BRI telah menyalurkan salary based loan senilai Rp157 Triliun.
Sementara itu, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sedang menjajaki kemungkinan untuk mengembangkan produk student loan. BNI mengharapkan pemerintah bisa mempertimbangkan untuk kembali mengaktifkan program Kredit Mahasiswa Indonesia (KMI). Program ini sempat berjalan pada zaman orde baru sebagai fasilitas student loan untuk mahasiswa.
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta menjelaskan, Indonesia sebenarnya pernah memiliki fasilitas kredit pendidikan, tetapi sempat terhenti. Menurut dia, dengan penyesuaian skema, program KMI sebenarnya bisa dibuka kembali.
Dengan adanya KMI, Herry berharap bisa membantu lebih banyak mahasiswa yang ingin berkuliah. Saat ini, fasilitas tersebut sudah banyak beralih ke fasilitas kredit tanpa agunan (KTA).
Sembari menunggu aktivasi KMI, Herry mengungkapkan, pihaknya tetap berkomitmen untuk membiayai sektor pendidikan. Adapun penyaluran kredit tersebut tidak hanya fasilitas KTA untuk mahasiswa, tetapi juga fasilitas pembiayaan untuk pembangunan gedung atau bangunan sekolah.
Sampai Februari 2018, Herry menyebutkan, penyaluran kredit BNI ke sektor pendidikan meningkat di kisaran 43 - 45 persen year on year (yoy). Namun secara komposisi terhadap keseluruhan penyaluran kredit BNI masih relatif kecil dengan penyaluran kredit di kisaran Rp300 miliar.
"BNI senantiasa mendukung sektor pendidikan baik untuk universitas, sekolah, dan yayasan pendidikan," ucap dia.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, hal terpenting dari pemberian student loan adalah bagaimana menelusuri keberadaan pelajar setelah lulus sekolah. Oleh karena itu, menurut Kartika, pelajar harus memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang bisa terintegrasi ke Sistem Lembaga Informasi Keuangan (SLIK).
“Yang penting NIK-nya, selama NIK ada kan bisa masuk ke SID atau SLIK,” ujar dia.
Adapun skema yang tepat dalam pemberian student loan tersebut adalah dengan menggunakan kredit multiguna. Kemudian proses penagihannya bisa melalui pemotongan gaji setelah pelajar mendapatkan pekerjaan. "Kami sedang merancang bagaimana kita minta gajinya dipotong untuk pembayaran loan,” jelas dia.(K09)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,74 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,32 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,7 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,13 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.