Bareksa.com – Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Achmad Baiquni tampak ceria saat menggelar konferensi pers hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI tahun buku 2017. Sebab acara yang berlangsung di Jakarta, Selasa, 20 Maret 2018 itu menghasilkan beberapa keputusan yang sesuai harapan manajemen BNI.

Salah satu hasil keputusan RUPST BNI adalah persetujuan sebagian laba bersih tahun 2017 sebagai dividen kepada pemegang saham. Baiquni menyampaikan, rapat menyetujui pembagian 25 persen dari laba bersih BNI tahun 2017 sebagai dividen yang nilainya setara dengan Rp3,4 triliun.

Namun dividen dari BNI tidak sampai disitu. “Kami juga memberikan dividen spesial 10 persen atau setara dengan Rp1,36 triliun. Sehingga total dividen kami berikan sebesar 35 persen atau Rp4,77 triliun,” tutur Baiquni.

Mengenai dividen spesial, Baiquni menjelaskan keputusan ini merupakan usulan manajemen BNI karena pada dasarnya pemerintah hanya meminta rasio dividen 25 persen. Meski begitu, Baiquni menjelaskan keputusan rasio dividen sangat berarti bagi BNI.

Apalagi jika mengingat rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) BNI yang berada di bawah rata-rata CAR industri perbankan tanah air yang berada pada level sekitar 20 persen.

Artinya, lanjut Baiquni, BNI masih memiliki ruang untuk meningkatkan ekspansinya dengan target pertumbuhan kredit berkisar 13 - 15 persen tahun 2018. “Tapi, kami berharap rasio dividen tahun buku 2018 bisa lebih rendah,” katanya.

Rasio Permodalan BNI Periode 2012-2017

Sumber: Materi presentasi perseroan

Khusus dividen bagian pemerintah atas kepemilikan 60 persen di BNI, dananya akan disetorkan ke rekening kas umum negara dalam bentuk rupiah di Bank Indonesia. Sementara, penetapan jadwal dan tata cara pembagian dividen akan mengikuti ketentuan yang berlaku.

Sepanjang 2017 lalu, laba bersih BNI mencapai Rp13,62 triliun. “Sehingga, 65 persen dari laba bersih atau Rp8,85 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan,” imbuh Baiquni.

Direksi Baru

Dalam RUPST juga menghasilkan keputusan memberhentikan dua direksi yakni Imam Budi Sarjito dan Panji Irawan serta mengangkat tiga direksi baru. Wajah baru dalam deretan manajemen BNI adalah Tambok P.S Simanjuntak, Dadang Setiabudi, dan Endang Hidayatullah.

Tiga nama baru itu pun langsung mengisi posnya masing-masing sesuai nomenklatur teranyar yang juga dihasilkan dalam RUPST. Tambok akan menjabat sebagai Direktur Retail Banking, Dadang sebagai Direktur Teknologi Informasi dan Operasi, sementara Endang akan mengisi pos Direktur Kepatuhan.

“Dengan adanya perubahan susunan pengurus, diharapkan kinerja BNI akan terus tumbuh dengan baik dan berkelanjutan di masa mendatang,” tambah Baiquni.

Selain di deretan direksi, RUPST BNI juga menyetujui pengangkatan Sigit Widyawan sebagai Komisaris Independen perseroan.

Adapun agenda lain dalam RUPST BNI adalah persetujuan penerimaan laporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I BNI Tahap I Tahun 2017 senilai Rp3 triliun. (AM)