Pembebasan Lahan Kereta Cepat Segera Dituntaskan untuk Cairkan Pinjaman CDB
Hingga saat ini, proses pembebasan lahan kereta cepat sudah mencapai 54 persen

Hingga saat ini, proses pembebasan lahan kereta cepat sudah mencapai 54 persen
Bareksa.com – Konsorsium proyek kereta cepat Jakarta - Bandung, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) segera menuntaskan proses pembebasan lahan yang dipersyaratkan untuk memperoleh kucuran kredit dari China Development Bank (CDB).
Konsorsium proyek tersebut ditargetkan menuntaskan proses pembebasan lahan paling lambat awal Maret 2018 sehingga bisa memperoleh pendanaan April tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan saat ini pemerintah membagi masalah pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi tiga, yaitu tanah, perizinan dan pendanaan. Dia mengungkapkan bahwa proses pembebasan tanah tuntas paling lambat awal bulan Maret.
Promo Terbaru di Bareksa
“Perizinan, seperti frekuensi juga saya minta bulan ini selesai. Mestinya tidak ada masalah,” kata Luhut di Jakarta, Kamis, 8 Feburari 2018. (Baca : Hasil Kunjungan WIKA ke Cina, Pinjaman CDB untuk Proyek Kereta Cepat Segera Cair)
Masalah selanjutnya adalah terkait pendanaan (financing). Luhut mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah dan konsorsium tengah membahas struktur financing proyek kereta cepat agar bisa feasible. Saat ini struktur biaya tersebut tengah dihitung.
Rencananya, pemerintah akan bertemu lagi dengan konsorsium untuk membahas persoalan proyek kereta cepat. Menurut dia, pihaknya sudah melihat gambaran proyek kereta cepat dengan baik.
Luhut mengaku saat ini pembebasan lahan sudah mencapai progres yang signifikan. Hingga saat ini, proses pembebasan lahan untuk dilalui kereta cepat sudah mencapai 54 persen.
Sementara untuk proses pendanaan, pihaknya masih menunggu laporan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurut Luhut, masih terdapat perbedaan pendapat dalam beberapa hal terkait pendanaan.
Luhut melanjutkan kebutuhan total pendanaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung masih dievaluasi. “Apakah feasible yang 140 kilometer itu. Karena apa yang kami tahu selama ini paling tidak panjangannya 300 kilometer,” kata dia. (Lihat : Kinerja Keuangan BUMN Konstruksi 2017 : WSKT Tumbuh Tertinggi, WIKA Melandai)
Pihaknya masih perlu mengotak-atik skema mega proyek kereta cepat tersebut. Saat ini PT Sarana Multi Infrastruktur dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tengah duduk bersama melihat financial model proyek itu.
Progress konstruksi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung hingga sekarang sudah mencapai sekitar 10 persen. Dengan progress tersebut, hampir dipastikan pembangunan proyek tersebut akan melampaui target waktu awal. “Mungkin akan rampung akhir 2019 atau awal 2020,” tuturnya.
Luhut mengatakan hal itu bukan masalah karena yang terpenting proyeknya dapat berjalan. Namun, Luhut belum memastikan apakah nilai investasi pembangunan kereta cepat akan berubah dari rencana awal.
Di lokasi yang sama, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menerangkan, proses pembebasan lahan saat ini tengah berlangsung. Hampir dipastikan pembebasan lahan akan rampung April sehingga pada Mei 2018 proyek tersebut dapat dilaksanakan secara masif.
“Berkaitan dengan izin, tinggal minor-minor saja dan pendanaan akan difilanisasi dengan koordinasi,” ujarnya. (Baca : Akui Terlibat Bangun LRT Rp405 Triliun, ARTI akan Utang Bank Cina 100 Persen)
Budi mengungkapkan konsorsium akan memperoleh pendanaan untuk proyek sekitar April tahun ini, setelah masalah lahan terselesaikan. Dia mengaku tidak ada masalah lain selain pembebasan lahan. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,01 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,67 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,01 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,45 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.