BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Selasar Tower II BEI Roboh, Apa Dampaknya Terhadap IHSG?

15 Januari 2018
Tags:
Selasar Tower II BEI Roboh, Apa Dampaknya Terhadap IHSG?
Karyawan melintas di bawah monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (19/12). IHSG kembali mencetak rekor tertinggi baru sepanjang masa ditutup naik 33,7 poin atau 0,55 persen menjadi 6.167,67 setelah sebelumnya juga sempat rekor di 6.113,653 pada Kamis 14 Desember 2017. (ANTARA FOTO/Sigid K)

Meskipun pada sesi I, IHSG masih bergerak menghijau hingga 0,04 persen ke level 6.372,78.

Bareksa.com - Lantai selasar Tower II Bursa Efek Indonesia (BEI) roboh pada hari ini Senin 15 Januari 2018, sekitar Pukul 12.00 WIB. Namun hingga saat ini belum diketahui penyebab robohnya balkon tersebut.

Hingga pembukaan perdagangan sesi II hari ini IHSG terpantau masih belum mengalami perubahan cukup signifikan. Namun pada Pukul 13.32 WIB, IHSG mulai melemah 0,04 persen ke level 6.368,7 dari sebelumnya 6.370.07.

Meskipun pada sesi I, IHSG masih bergerak menghijau hingga 0,04 persen ke level 6.372,78. (Baca : Terjadi Ledakan Bom Dekat Sarinah, IHSG Langsung Anjlok 1,2 Persen)

Promo Terbaru di Bareksa

Untuk diketahui, sebelumnya terdapat sejumlah musibah atau kejadian lainnya yang mengguncang Bursa Efek Indonesia. Salah satunya adalah aksi teror bom.

Dampak paling "kecil" adalah aksi bom di Sarinah pada 2016. Pengaruh serangan teroris pada 14 Januari 2016 ini relatif kecil untuk bursa saham Indonesia. Pada hari itu, IHSG hanya merosot 0,7 persen. (Lihat : Secara Historikal, Sektor Ini Paling Cepat Pulih Pasca Ledakan Bom)

Dampak terbesar adalah aksi teror Bom Bali I. Ledakan dahsyat pada 12 Oktober 2002 ini langsung merontokkan IHSG hingga 10,37 persen dalam tempo tiga hari. (Baca : Jakarta Diteror, Berapa Lama Dampaknya Terhadap Pelemahan Rupiah?)

Bom Bali II pada 1 Oktober 2005 tidak separah itu dampaknya. Aksi teror ini nyaris berbarengan dengan pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk yang kedua kalinya, setelah kenaikan pada Maret 2005.

Tak cuma karena bom teroris, harga saham sudah lebih dulu terkapar dipukul kenaikan harga BBM bersubsidi. (Baca juga: Pergolakan Rupiah dari Rezim Soeharto hingga SBY)

Dampak Aksi Teror terhadap Pergerakan IHSG

Illustration
Sumber: Bareksa

Efek bom teroris kembali membesar pada 2009, saat bom bunuh diri meluluhlantakkan Hotel JW Marriott di Jakarta. IHSG terpukul 2,1 persen pada periode 15-17 Juli 2015. (Baca : Gangguan Satelit Telkom Tidak Pengaruhi Sistem Komunikasi BEI)

Pasar saham geger karena bom meledak saat digelar CEO Meeting di hotel tersebut. Direktur PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) bahkan turut menjadi korban. (AM) (Lihat : Data Feed Sempat Terganggu, Ini Penjelasan Bursa Efek Indonesia)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.777,28

Up0,58%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,76%
Up17,17%
Up44,58%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.327,79

Up1,26%
Up4,33%
Up0,03%
Up5,81%
Up19,11%
-

STAR Stable Income Fund

1.927,79

Up0,51%
Up2,97%
Up0,02%
Up6,03%
Up29,03%
Up64,33%

I-Hajj Syariah Fund

4.827,18

Up0,55%
Up3,07%
Up0,03%
Up6,17%
Up21,88%
Up40,52%

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.141,93

Up0,56%
Up2,86%
Up0,02%
Up5,03%
--
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua