BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Bank Ramai-Ramai Masuk Bisnis Modal Ventura

27 November 2017
Tags:
Bank Ramai-Ramai Masuk Bisnis Modal Ventura
Dirut BRI Suprajarto (kiri) didampingi Wadirut Sunarso (kanan) memaparkan kinerja Bank BRI semester I 2017 di Jakarta, Kamis (3/8). Pada semester I tahun 2017, Bank BRI berhasil meraih laba sebesar Rp13,4 triliun atau naik 10,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Terbaru, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melakukan penyertaan saham ke PT Bahana Artha Ventura (BAV)

Bareksa.com – Geliat bisnis perbankan tanah air tak lagi sekadar penambahan kantor cabang untuk menjangkau lebih banyak nasabah demi kepentingan inklusi keuangan nasional. Persaingan yang ketat, justru membuat bank-bank di Indonesia memperkuat diri dengan menggelar konsolidasi, khususnya melalui penambahan lini bisnis.

Dari beberapa aksi korporasi yang ada, tren penyertaan saham atau modal ke perusahaan berbasis teknologi menjadi yang paling diminati. Yang paling baru, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melakukan penyertaan saham ke PT Bahana Artha Ventura (BAV).

Dalam keterangannya akhir pekan lalu, manajemen BRI menyampaikan telah melaksanakan pemesanan 71.207 saham baru atau setara dengan 35 persen saham BAV. Nilai transaksi afiliasi tersebut mencapai Rp71,21 miliar.

Dengan aksi ini, tentu saja mengubah susunan pemegang saham BAV yang sebelumnya 99,45 persen milik PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) dan 0,55 persen milik Koperasi Karyawan BPUI. Masuknya BRI membuat BPUI hanya memiliki sisa kepemilikan 64,65 persen atau 131.521 saham.

Tabel: Susunan Pemegang Saham BAV Setelah Penyertaan Saham oleh BRI

Illustration

Sumber: Keterbukaan informasi BRI

Manajemen BRI menerangkan, penyertaan pada lembaga keuangan non bank merupakan bagian dari strategi pertumbuhan non organik yang telah ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) perseroan tahun 2013-2017 dan dituangkan sebagai salah satu strategi perusahaan dalam Rencana Bisnis Bank 2017-2019 (Revisi).

“Salah satu pertumbuhan non organik yang direncanakan oleh perseroan adalah penyertaan pada lembaga keuangan non bank dengan produk/jasa yang bersifat complementary atau melengkapi produk/jasa perseroan. Upaya ini merupakan salah satu cara untuk mencapai aspirasi perseroan untuk menjadi penyedia layanan keuangan terintegrasi kepada nasabah-nasabah perseroan,” tulis manajemen BRI.

Pemilihan BAV sebagai investee di antaranya didasarkan pada kesamaan fokus bisnis, yaitu UMKM, yang akan mempermudah sinergi ke depan. Di samping itu, struktur BAV dan perusahaan anak BAV yang tersebar di seluruh daerah sangat tepat untuk mendukung peran serta perseroan dalam penyertaan pada perusahaan non keuangan dan program-program pemerintah lainnya.

Sebelum BRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sudah terlebih dulu memiliki perusahaan modal ventura. Bank Mandiri memiliki PT Mandiri Capital Indonesia (MCI), sedangkan BCA memiliki PT Central Capital Asia (CCV).

Bisnis MCI sudah berjalan baik. Seperti mengutip www.bisnis.com 18 November 2017, MCI hingga Oktober 2017 telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp350 miliar kepada tujuh perusahaan rintisan atau startup di bidang financial technology (fintech).

Sementara itu, modal ventura BCA yakni CCV juga sudah memulai penyaluran pembiayaan kepada startup. Setidaknya ada dua startup yang mendapat suntikan dari CCV yakni klikacc dan garasi.id. Bahkan, mengutip www.kontan.co.id pada 13 November 2017, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja berencana menyiapkan dana hingga Rp200 miliar untuk kebutuhan CCV.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga sedang menjajaki pembentukan modal ventura. Seperti ditulis www.kontan.co.id pada 13 November 2017, rencana pembentukan modal ventura terkait rencana BNI untuk masuk dalam bisnis fintech. Karena menurut BNI, bank tidak bisa langsung melakukan penyertaan modal kepada perusahaan startup. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua