BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Kata Dirut BBRI dan BBTN Soal Implementasi Holding BUMN Bank dan Jasa Keuangan

30 Agustus 2017
Tags:
Kata Dirut BBRI dan BBTN Soal Implementasi Holding BUMN Bank dan Jasa Keuangan
Dirut BRI Suprajarto (kiri) didampingi Wadirut Sunarso (kanan) memaparkan kinerja Bank BRI semester I 2017 di Jakarta, Kamis (3/8). Pada semester I tahun 2017, Bank BRI berhasil meraih laba sebesar Rp13,4 triliun atau naik 10,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Proses pembentukan holding bank dan jasa keuangan BUMN tidak mengubah rencana bisnis bank

Bareksa.com – Proses pembentukan holding badan usaha milik negara (BUMN) perbankan dan jasa keuangan, memasuki babak baru. Empat bank BUMN yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) bersama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Danareksa menyatakan komitmennya dalam pelaksanaan proyek ini.

Dua bank BUMN, yakni BBRI dan BBTN mengamini komitmen itu. Kepada Bareksa, Rabu, 30 Agustus 2017, Direktur Utama BRI, Suprajarto mengungkapkan banyak hal sudah dipersiapkan dalam rangka pembentukan holding BUMN bank dan jasa keuangan tersebut.

Namun Suprajarto enggan merinci persiapan yang dimaksud. Meski begitu, dia menegaskan, pembentukan holding tidak mengubah rencana bisnis masing-masing bank.

Promo Terbaru di Bareksa

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BTN, Maryono, juga menegaskan komitmennya untuk melaksanakan holding. “Persiapannya semua sama karena dikoordinir oleh BUMN sehingga semua bergerak mempersiapkan segala bisnis dan operasional yang menjadi prioritas masing-masing,” ungkap Maryono.

Maryono juga sependapat mengenai rencana bisnis masing-masing anggota selama proses pembentukan holding. “Itulah pentingnya komitmen dan koordinasi BUMN. Sehingga apa yang menjadi rencana masing-masing anggota holding dikorbankan tapi saling bersinergi,” tambah dia.

Artinya, lanjut Maryono, semua rencana berjalan, baik yang organik maupun anorganik.

Rencana Ekspansi

Seperti diketahui, BRI punya rencana untuk menambah anak usaha melalui skema akuisisi. Rencana BRI yang paling dekat adalah mengakuisisi perusahaan sekuritas dan modal ventura. Untuk merealisasikan rencana itu, BRI punya anggaran anorganik sebesar Rp 5 triliun setiap tahun.

“Anggaran itu tidak hanya untuk akuisisi saja, tapi juga penambahan modal anak usaha,” kata Wakil Direktur Utama BRI Sunarso belum lama ini.

BTN juga begitu. Saat ini, bank spesialis kredit perumahaan sedang mematangkan rencana ekspansi anorganik.

Managing Director Finance & Treasury Bank BTN, Iman Nugroho Soeko, pernah mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan segera melakukan due dilligence untuk mengakuisisi Danareksa Finance. “Yang tahun ini akan kami realisasikan adalah pembentukan asuransi jiwa dan akuisisi Danareksa Finance,” kata Iman.

Sementara untuk akuisisi asuransi jiwa dan Danareksa Investment Management (DIM) baru akan berlangsung setelah pembentukan holding bank BUMN. Iman menerangkan, banyak relaksasi yang diharapkan dari otoritas, sehingga harus diklarifikasi sebelum akhirnya tim holding yang menentukan.

Penandatangan Komitmen Pembentukan Holding

Untuk diketahui delapan perusahaan perbankan dan jasa keuangan milik pemerintah telah menandatangani komitmen bersama. Penandatanganan tersebut berkaitan dengan rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk holding perbankan dan Jasa Keuangan.

Deputi Bidang Restrukturasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro, membenarkan komitmen tersebut. “Benar, itu baru komitmen,” ujar dia kepada Bareksa di Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2017.

Dia belum menjelaskan kapan holding perbankan dan jasa keuangan akan resmi beroperasi. Ada tiga poin dalam pakta implementasi inisiatif holding perbankan dan jasa keuangan.

Tiga poin tersebut adalah:

Pertama, bahwa kami akan melaksanakan tugas secara bersih, transparan dan profesional serta akan mengerhakn semua perhatian dan sumber dayya secara optimal guna memberikan hasil kerja terbaik dalam hal penyelesaian proyek ini.

Kedua, bahwa kami tidak akan mengambil keputusan yang mengarah kepada kepentingan pribadi atau tujuan untuk melakukan sesuatu untuk manfaaat diri kami sendiri, maupun pihak yang terkait ataupun pihak yang terafiliasi dengan kami sehingga dalam hal pengerjaan proyek ini kami menghindari adanya pertentangan kepentingan dalam pelaksanaan tugas-tugas kami.

Ketiga, bahwa kami akan melakukan tugas kami dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG), penuh kehati-hatian dan akan memenuhi seluruh regulasi dan perundang-undangan yang berlaku serta mempertimbangkan best practice yang dipandang perlu dan penting dalam proses pengerjaan proyek ini.

Untuk diketahui, pemerintah sebelumnya berencana membentuk holding perbankan BUMN. Saat itu Danareksa ditunjuk menjadi induk perusahaan (holding) atas empat bank BUMN yakni BRI, BNI, Bank Mandiri dan BTN.

Namun soal holding BUMN perbankan yang digabung dengan jasa keuangan ini belum ada penjelasan lebih lanjut dari Kementerian BUMN. Namun nantinya pembentukan holding BUMN tersebut masih menunggu terbitnya peraturan pemerintah sebagai payung hukum.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.770,56

Up0,58%
Up3,37%
Up0,02%
Up6,89%
Up17,19%
Up44,49%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.317,1

Up0,19%
Up3,37%
Up0,02%
Up5,62%
Up18,27%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.749,49

Down- 0,88%
Up2,77%
Up0,01%
Up3,89%
Up18,26%
Up46,70%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,44

Down- 0,02%
Up2,04%
Up0,02%
Up2,98%
Down- 2,22%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.035,35

Up0,51%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua