BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Perppu Ormas Menuai Kontroversi, Ini Respons Pelaku Pasar

14 Juli 2017
Tags:
Perppu Ormas Menuai Kontroversi, Ini Respons Pelaku Pasar
Seorang karyawan beraktivitas di dekat tayangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

IHSG hingga Jumat siang melemah 0,3 persen

Bareksa.com – Presiden Joko Widodo akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Masyarakat (Ormas). Perppu yang penerbitannya diumumkan pada Rabu, 12 Juli 2017 lalu itu menuai pro kontra. Isi dari Perppu tersebut intinya memperluas larangan ormas, termasuk ormas radikal.

Ormas seperti Hizbut Tahrir Indonesia berencana menggelar aksi demontrasi untuk menolak Perppu tersebut. Ajakan aksi massa untuk menolak Perppu juga marak beredar di media sosial.

Bagaimana respons pasar terhadap kontroversi Perppu tersebut? Menurut Analis Senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, selama aksi massa berjalan tertib dan damai, maka pelaku pasar akan melihatnya dalam kondisi aman. “Kurang lebih sama seperti aksi-aksi turun ke jalan sebelumnya,” ujarnya kepada Bareksa, Jumat, 14 Juli 2017.

Promo Terbaru di Bareksa

Hari ini, Jumat 14 Juli 2017, indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat dibuka di zona merah kemudian sedikit naik, namun setelah itu kembali memerah hingga siang hari. IHSG di buka di level 5.827 atau melemah 2 poin dibandingkan penutupan perdagangan Kamis di level 5.830. Pada Jumat Pukul 14.07 WIB, IHSG diperdagangkan di level 5.812 melemah 0,3 persen atau 17,9 poin.

Reza menegaskan pelemahan IHSG hari ini tidak terkait dengan kontroversi Perppu Ormas. Melainkan karena indeks minim sentimen positif. “Karena minim sentimen positif sehingga aksi jual masih terjadi,” ungkapnya.

Untuk diketahui, beberapa aksi massa sebelumnya utamanya terkait Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta, yakni aksi massa 411 , 212, dan 313 tidak mempengaruhi laju IHSG maupun nilai tukar mata uang (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Kondisi itu karena aksi-aksi tersebut dinilai berjalan damai, sehingga para pelaku pasar tidak khawatir.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,83

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,51

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,47

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,34

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,12

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua