BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

PwC: Indonesia Akan Menjadi Negara Dengan Perekonomian Terbesar ke-4 di 2050

09 Februari 2017
Tags:
PwC: Indonesia Akan Menjadi Negara Dengan Perekonomian Terbesar ke-4 di 2050
Suasana pembangunan dan gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (23/12). Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa pemerintah optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen sampai 5,4 persen di tahun 2016 akan tercapai. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Posisi tersebut akan menjadikan Indonesia dengan perekonomian big emerging market

Bareksa.com - PricewaterhouseCoopers (PwC) sebagai salah satu dari empat penyedia jasa auditor besar di dunia merilis sebuah riset tentang outlook perekonomian dengan tema “The Long View, How will the global economic order change by 2050?”. Mengutip riset IMF, posisi perekonomian Indonesia tahun 2016 berada di peringkat 8 dengan total produk domestik bruto (GDP) US$3028 miliar. Dalam hal ini, PwC memproyeksikan perekonomian dunia baik di tahun 2030 & 2050.

John Hawksworth, Chief Economist PwC, mengatakan dalam video singkat bagaimana Indonesia akan berada di peringkat 5 di tahun 2030 dengan estimasi nilai GDP US$5.424 miliar dan naik menjadi di peringkat 4 di tahun 2050 dengan estimasi nilai GDP US$10.502 miliar berdasarkan nilai GDP dengan metode perhitungan Purchasing Power Parity (PPP). Posisi tersebut akan menjadikan Indonesia dengan perekonomian big emerging market mengingat posisi Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terkuat di Asia Tenggara.

Dalam risetnya, PwC mengatakan bahwa ada 32 negara yang akan menggambarkan 85 persen total GDP dunia. Selain menggunakan metode pendekatan paritas daya beli, dalam memproyeksikan nilai GDP, PwC juga turut memperhitungkan variabel demografi, tingkat pendidikan, dan modal investasi yang akan masuk ke negara-negara di bawah ini sehingga akan mendapat nilai proyeksi GDP tersebut.

Promo Terbaru di Bareksa

Tabel : Proyeksi Perhitungan GDP 32 Negara

Illustration

Sumber : IMF dan PwC

Untuk peringkat pertama, posisi China tak tergoyahkan baik dalam kondisi perekonomian saat ini maupun proyeksi perekonomian 33 tahun mendatang dengan estimasi GDP mencapai US$5.8499 miliar atau sekitar Rp778 ribu triliun (Rp13.330 per USD).

Sementara itu PwC dalam risetnya memproyeksikan di tengah kenaikan GDP, China, India, AS, dan Indonesia sebagai 4 negara dengan perekonomian terbesar di dunia akan mengalami perlambatan pertumbuhan secara persentase dari tahun ke tahun. Hal ini menggambarkan bahwa ada kecenderungan penurunan pertumbuhan global di masa mendatang.

Grafik : Perbandingan Pertumbuhan Perekonomian di 4 Negara

Illustration

Sumber : IMF dan PwC

Bareksa melihat, di antara 4 negara di atas, hanya Amerika Serikat (orange) yang mengalami perlambatan pertumbuhan dengan perlahan mengingat posisinya sebagai negara maju (advanced country) sedangkan tiga lainnya akan mengalami pertumbuhan perlambatan ekonomi secara signifikan mengingat posisinya sebagai negara telah berkembang (developed country).

GDP in PPP, Apa Maksudnya?

PPP merupakan Purchasing Power Parity atau paritas daya beli atau keseimbangan kemampuan berbelanja. PDB dihitung sesuai keseimbangan kemampuan berbelanja (PPP) setiap mata uang relatif kepada standar yang telah ditentukan (biasanya dolar AS).

Dalam ilmu ekonomi, PPP mengukur berapa banyak sebuah mata uang dapat membeli dalam pengukuran internasional (biasanya dolar), karena barang dan jasa memiliki harga berbeda di beberapa negara.

Nilai tukar PPP digunakan dalam perbandingan internasional dari standar hidup. PDB sebuah negara awalnya dihitung dalam mata uang lokal, jadi perbandingan antara dua negara membutuhkan konversi mata uang. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,64

Up0,50%
Up3,42%
Up0,02%
Up5,99%
Up19,09%
-

Capital Fixed Income Fund

1.763,87

Up0,58%
Up3,42%
Up0,02%
Up7,07%
Up17,62%
Up42,97%

STAR Stable Income Fund

1.914,88

Up0,55%
Up2,90%
Up0,02%
Up6,26%
Up30,95%
Up60,09%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.761,74

Up0,15%
Up3,37%
Up0,01%
Up4,97%
Up19,53%
Up48,31%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.039,31

Up0,28%
Up2,12%
Up0,02%
Up3,09%
Down- 1,36%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua