BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Pengembang Properti Diperkirakan Tunda Proyek Hingga Pilgub DKI 2017, Mengapa?

09 Januari 2017
Tags:
Pengembang Properti Diperkirakan Tunda Proyek Hingga Pilgub DKI 2017, Mengapa?
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) didampingi calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat (tengah) dan tim pemenangannya memberikan keterangan terkait penetapan Ahok sebagai tersangka di Rumah Lembang, Jakarta. ANTARA FOTO

Sejumlah emiten properti gagal memenuhi target marketing sales 2016

Bareksa.com - Tahun 2016 sepertinya berisi kegagalan bagi sejumlah emiten properti untuk memenuhi target marketing sales mereka meski banyak kebijakan pemerintah diterbitkan untuk mendorong sektor ini. Melihat kinerja tahun lalu, para perusahaan properti mulai konservatif untuk menentukan target di tahun 2017 ini.

Riset Mandiri Sekuritas yang dibagikan kepada nasabahnya memperkirakan banyak perusahaan properti yang akan menunda peluncuran produk baru mereka pada tahun ini. Para pengembang properti ini lebih memilih untuk menunda dan menunggu hasil final dari kebijakan Tax Amnesty pemerintah, pada kuartal keempat 2016 permintaan terhadap properti sudah menunjukkan perbaikan.

Mandiri Sekuritas memperkirakan hanya PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang mampu memenuhi target pada 2016 sebesar Rp6,9 triliun. Pasalnya perseroan memastikan penjualan senilai Rp1,4 triliun dengan Mitsubishi dan senilai Rp1,5 triliun dari program price amnesty pada kuartal keempat 2016.

Promo Terbaru di Bareksa

Untuk tahun 2017, Mandiri Sekuritas mengatakan kebanyakan emiten properti seperti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) sudah menurunkan target marketing sales mereka. Padahal, regulasi pendukung sektor properti cukup banyak pada penghujung 2016, mulai dari pemangkasan izin hingga suku bunga rendah.

Para developer pun dikhawatirkan akan menunda peluncuran proyek-proyek utama mereka setelah pemilihan Gubernur DKI Jakarta selesai dihelat pada pertengahan Februari 2017.

"Para emiten menyebutkan target yang lebih kecil karena kekhawatiran terhadap perkiraan ekonomi," tulis riset bertanggal 6 Januari 2017 tersebut.

BSDE memperkirakan penjualan pada 2017 akan sama dengan tahun 2016. Sementara itu, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) hanya memperkirakan kenaikan sebesar 10 persen dari total realisasi penjualan pada 2016 sebesar Rp7 triliun meski target tahun lalu dicanangkan sebesar Rp9,3 triliun.

Pakuwon menargetkan penjualan sebesar Rp2,6 triliun tahun ini. Angka ini naik 13 persen jika dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2016 sebesar Rp2,3 triliun.

PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 10 persen pada tahun ini. Perseroan sendiri pada tahun 2016 berhasil membukukan penjualan sebesar Rp2,3 triliun. Angka ini naik 2 persen dari penjualan tahun sebelumnya.

Sementara itu, Summarecon dan PT Alam Sutra Realty Tbk (ASRI) menargetkan peningkatan penjualan yang sangat signifikan sepanjang 2017. Summarecon yang pada tahun 2016 mendapatkan penjualan Rp3 triliun menargetkan penjualan Rp4,5 triliun pada 2017 atau naik hingga 50 persen.

Pada saat yang sama, Alam Sutra menargetkan penjualan hingga Rp5 triliun tahun ini atau naik hingga 47 persen dibandingkan tahun 2016. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua