BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

IHSG Rawan Terkoreksi, Masih Bisakah Untung Berinvestasi Reksa Dana Saham?

24 Agustus 2016
Tags:
IHSG Rawan Terkoreksi, Masih Bisakah Untung Berinvestasi Reksa Dana Saham?
Petugas menata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Senin (27/6). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/2016

Nasabah yang sudah berinvestasi secara berkala dengan program auto debet tidak perlu khawatir

Bareksa.com – Pasar saham Indonesia sudah meningkat cukup tinggi sejak awal tahun hingga dapat mengalahkan kinerja bursa saham negara berkembang lainnya. Dengan kondisi yang sudah bergerak terlalu tinggi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi terlalu mahal dan berpotensi untuk terkoreksi.

IHSG sejak awal tahun sudah menanjak 17,94 persen dan ditutup di level 5.417,14 pada tanggal 23 Agustus 2016. Bahkan, bila ditarik lebih jauh lagi, IHSG sudah membukukan return hingga 30 persen selama setahun terakhir.

Direktur PT Mega Asset Management, Manuel Pakpahan menuturkan bahwa IHSG masih dapat berpotensi menembus level terbaiknya di angka 5.500 bila berdasarkan kondisi fundamental dalam negeri yang mendukung tetapi masih rawan terkoreksi akibat faktor ekonomi dan politik global yang bisa menjadi sentimen negatif untuk kondisi pasar dalam negeri.

Promo Terbaru di Bareksa

“Pada kuartal I tahun lalu IHSG bisa tembus ke level 5.500. Tentunya dengan kondisi fundamental flat to higher yang terjadi pada tahun ini, IHSG bisa mencapai level terbaiknya di angka 5.500 tersebut. Namun, pergerakan IHSG pada bulan September – Oktober ini, akan menjadi periode yang krusial untuk IHSG terkoreksi,” kata Manuel kepada Bareksa.

Dia menyebutkan sejumlah faktor global yang dapat berpengaruh terhadap pasar saham Indonesia, meski berlawanan dengan fundamental dalam negeri. Pengaruh global terhadap sentimen dalam negeri itu termasuk kondisi ekonomi China saat ini yang sedang mengalami kontraksi di sektor manufakturnya dan kondisi politik dalam pemilihan presiden di Amerika.

Dengan kondisi ini, pasar saham menjadi rentan terhadap koreksi dalam jangka pendek dan pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja reksa dana saham menjadi tertekan dan lebih berisiko. Oleh karena itu, Manuel juga menyarankan bagi investor yang hendak berinvestasi pada reksa dana saham saat ini dapat memarkirkan sementara dananya pada reksa dana pasar uang yang memiliki fluktuasi pasar relatif rendah untuk memaksimalkan keuntungan.

“Melakukan investasi itu harus, namun dengan kondisi pasar saham saat ini, kita dapat pakirkan dana terlebih dahulu pada reksa dana pasar uang yang pergerakannya stabil. Meski return (keuntungan) yang dihasilkan relatif lebih rendah dibandingkan saham, ini lebih baik ketimbang kita menunda investasi atau membeli reksa dana saham yang rentan terkoreksi dalam waktu dekat. Kemudian kita masuk pada reksa dana saham ketika market mulai menunjukan sinyal adanya penguatan," kata Manuel.

Pada Marketplace Investasi Bareksa, terdapat sejumlah reksa dana pasar uang yang memiliki kinerja diatas benchmark sejak awal tahun hingga saat ini. Di antaranya sebagai berikut:

Grafik: Daftar Reksa Dana Pasar Uang di Marketplace Investasi Bareksa dengan Return Tertinggi, Year-to-date (YTD)

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Manuel juga menambahkan, apabila saat ini investor sudah memiliki reksa dana saham dapat melakukan penyesuaian bobot investasinya dengan melakukan likuidasi sebagaian reksa dana saham yang dimilikinya untuk merealisasikan keuntungan pada reksa dana saham. Kemudian investor dapat mengalihkan dana tersebut pada reksa dana pasar uang untuk memaksimalkan keuntungan pada investasi reksa dana.

Sementara untuk nasabah yang memiliki investasi berkala (auto debet) pada reksa dana saham, tidak perlu khawatir akan rentannya koreksi pasar saham dalam jangka pendek. Sebab, program auto debet ini memungkinkan investor membeli reksa dana pada Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang tinggi maupun rendah dan return investasi reksa dana akan dirata-ratakan (averaging) sehingga return yang didapat bisa tetap maksimal dalam jangka panjang.

***

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,47

Up0,44%
Up5,47%
Up9,71%
Up9,85%
Up18,69%
Up8,66%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,49

Up0,46%
Up5,00%
Up8,81%
Up9,05%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,86

Up0,42%
Up4,45%
Up9,61%
Up9,90%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.045,26

Up1,03%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua