BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Sudah Naik Lebih Dari 3,5 Kali Lipat, Apakah Saham PPRO Mahal?

16 Agustus 2016
Tags:
Sudah Naik Lebih Dari 3,5 Kali Lipat, Apakah Saham PPRO Mahal?
GM Marketing PT PP Properti Tbk (PPRO) Tjakra D.Puteh (kiri) dan Project Manager Nurjaman, menjelaskan apartemen Ayoma menggunakan maket, usai pemancangan tiang pertama (groundbreaking), apartemen dua menara yang dibangun di atas lahan seluas 1 ha dengan total investasi senilai Rp550 miliar, di Serpong, Tangerang. ANTARA FOTO/Audy Alwi

Market cap saham PPRO melonjak menjadi Rp10,5 triliun dari sebelumnya hanya Rp3,4 triliun

Bareksa.com - Harga saham PT PP Properti Tbk (PPRO) melonjak tinggi dalam waktu sekitar setahun setelah penawaran perdana (initial public offering/IPO). Bahkan, harga saham developer properti anak usaha PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) ini sudah naik empat kali lipat sejak awal tahun 2016.

Pada penutupan perdagangan kemarin 15 Agustus 2016, harga saham PPRO mencapai Rp780. Angka tersebut melonjak hampir 3,5 kali lipat dibandingkan harga saat IPO pada 19 Mei 2015 yang berada di level Rp240.

Lonjakan tersebut telah mendorong nilai kapitalisasi pasar (market cap) saham PPRO juga ikut meningkat. Hingga penutupan perdagangan akhir pekan lalu, market cap saham PPRO melonjak menjadi Rp10,5 triliun dan menjadi salah satu dari 10 emiten properti berkapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia mengalahkan PT Alam Sutra Realty Tbk (ASRI) dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Padahal saat awal IPO, PPRO memiliki market cap hanya sebesar Rp3,4 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Selama periode 19 Mei 2015-15 Agustus 2016, kenaikan harga saham yang dialami PPRO adalah yang paling tinggi jika dibandingkan saham properti lainnya seperti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang hanya naik 39 persen, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) hanya naik 12 persen dan PT Ciputra Tbk (CTRA) naik 5 persen. Adapun, beberapa emiten properti lainnya justru mengalami penurunan harga saham seperti PT Modernland Realty Tbk (MDLN) yang turun 24 persen, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang turun 20 persen dan PT Alam Sutera Tbk (ASRI) yang turun 16 persen.

Grafik: Pergerakan Harga Saham Properti 19 Mei 2015- 15 Agustus 2016

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Di sisi laporan keuangan, nilai penjualan properti ini ini juga mengalami peningkatan pada akhir semester I-2016. Total penjualan PPRO pada periode Januari-Juni 2016 tercatat sebesar Rp974 miliar, sekitar 35 persen lebih tinggi jika dibanding penjualan pada periode sama tahun sebelumnya, yakni Rp720 miliar.

Melonjaknya penjualan PPRO karena ditopang penjualan apartemen perseroan yang selama periode 6 bulan itu sebesar Rp910 miliar atau lompat 64,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp614 miliar. Sementara laba PPRO juga naik 14 persen menjadi Rp157 miliar dari sebelumnya hanya Rp141 miliar.

Grafik: Pergerkan Laba dan Pendapatan PPRO

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Lantas, dengan kenaikan hingga empat kali lipat sejak awal tahun, apakah harga saham PPRO telah cukup mahal?

Analis Bareksa mencoba menghitung valuasi tiga saham itu menggunakan metode Price to Earnings Ratio (PER). Semakin tinggi nilai PER, maka harga saham emiten tersebut semakin mahal relatif terhadap kinerja labanya, begitupun sebaliknya.

Grafik: PER Saham Properti 12 Agustus 2016

Illustration

Sumber: Data diolah Bareksa

Jika dilihat pada harga sekarang, PER saham PPRO sebesar 31,4 Angka tersebut sangat premium jika dibandingkan dengan enam emiten properti lainnya yang memiliki rata-rata PER 16,6 kali. Emiten yang dipantau tersebut memiliki kapitalisasi pasar paling sedikit Rp5 triliun, dan masuk ke jajaran 15 kapitalisasi terbesar untuk sektor properti. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.202,31

Up0,39%
Up5,52%
Up9,61%
Up9,80%
Up18,65%
Up8,33%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,14

Up0,48%
Up5,03%
Up8,78%
Up9,09%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,54

Up0,43%
Up4,50%
Up9,58%
Up9,96%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,31

Up0,90%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua