BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga Saham Perbankan Selalu Naik Jelang Laporan Keuangan Semester I?

22 Juli 2016
Tags:
Harga Saham Perbankan Selalu Naik Jelang Laporan Keuangan Semester I?
Foto Double Expossure Pengunjung Bursa Efek Indonesia (Bareksa/Alfin Tofler)

Sejak satu bulan terakhir lima saham bank terbesar di Indonesia mengalami kenaikan lebih dari 10%

Bareksa.com - Jelang rilis laporan keuangan kuartal II 2016, sejumlah emiten perbankan telah mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Sejak satu bulan terakhir hingga penutupan perdagangan hari ini, harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah mengalami kenaikan sebesar 19,7 persen menjadi Rp5.575, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) masing-masing mengalami kenaikan sebesar 14,8 persen menjadi Rp11.500 dan 15,83 persen menjadi Rp10.125.

Sementara itu ,PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil mengalami kenaikan sebesar 12,7 persen menjadi Rp14.550 dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik sebesar 10 persen menjadi Rp1.850

Lantas apakah kenaikan harga saham tersebut terjadi setiap tahun?

Promo Terbaru di Bareksa

Jka dilihat sejak lima tahun ke belakang, harga saham perbankan menjelang laporan keuangan kuartal kedua cenderung untuk mengalami kenaikan harga saham setiap tahunnya. Kecuali di tahun 2015 dimana tiga emiten perbankan mengalami return negatif akibat terseret sentimen global diantaranya normalisasi suku bunga The Fed (fed rate) dan pelemahan ekonomi Cina.

Grafik: Pergerakan Harga Saham Perbankan 1 Bulan Menjelang Laporan Keuangan Kuartal II 2012-2016

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Salah satu perbankan yang telah merilis hasil laporan keuangan pada kuartal II 2016 adalah BBCA, dengan kenaikan laba bersih sebesar 12,1 persen sepanjang enam bulan pertama tahun ini dibanding periode sama tahun sebelumnya didukung kenaikan pendapatan bunga bersih serta adanya keuntungan dari produk derivatif.

Sepanjang Januari - Juni 2016, BBCA menghasilkan laba bersih Rp9,57 triliun sehingga laba per sahamnya meningkat menjadi Rp388 per saham dibanding periode sama sebelumnya Rp346 per saham. (Baca juga:Laba BCA Semester I 2016 Naik 12% Didorong Keuntungan Produk Derivatif)

Selain hasil laporan keuangan yang relatif cukup baik, di tahun 2016 ini banyak investor memburu saham perbankan karena potensi masuknya dana repatriasi dari tax amnesty.

Pemerintah diketahui memasukkan bank yang berada pada kategori BUKU III dan BUKU IV sebagai bank persepsi untuk menampung dana repatriasi yang berasal dari tax amnesty, termasuk bank asing. Dalam kalkulasi pemerintah, dana repatriasi yang masuk setelah UU Tax Amnesty diberlakukan pada 18 Juli 2016 akan mencapai Rp1.000 triliun dengan deklarasi harta mencapai Rp4.000 triliun.

Masuknya dana tax amnesty ke perbankan, dapat meningkatkan rasio dana pihak ketiga (DPK) terhadap PDB. Dibandingkan dengan negara-negara tetangga, rasio DPK terhadap PDB masih tergolong relatif rendah. Rendahnya rasio ini menunjukkan banyaknya dana masyarakat yang belum masuk ke sistem perbankan.

Grafik: Perbandingan Rasio DPK Terhadap PDB

Illustration

Sumber: OJK, Bank Indonesia dan Biro Pusat Statistik

Di tahun 2012, rasio ini tercatat 37,4 persen dan meningkat menjadi 38,9 persen pada 2014, tetapi setelah itu cenderung stagnan. Rendahnya rasio ini juga mengindikasikan perbankan nasional masih membutuhkan dana segar.

Dengan prospek tambahan dana dari tax amnesty, bank dapat memperoleh lebih banyak sumber dana dan diharapkan mengucurkan lebih banyak kredit khususnya di sektor infrastruktur yang tengah digenjot oleh pemerintah.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua