Bareksa.com - Ciptadana Asset Management bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama (NU) meluncurkan reksa dana Cipta NUsantara Syariah Berimbang di Jakarta, Jumat, 20 Juni 2016. Ketua Pengurus Besar NU Marsudi Syuhud mengatakan reksa dana ini diluncurkan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia. Selain itu, NU juga akan mendapatkan pembagian keuntungan dari management fee. Hasilnya nanti akan digunakan untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan NU.

Marsudi mengatakan sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, patut disayangkan bahwa produk keuangan syariah belum banyak tersedia. "Penduduk NU saja ada lebih dari 92 juta orang," ujarnya.

Di tahun 2015 produk reksa dana syariah baru 8 persen dari seluruh reksa dana di Indonesia. Jika dilihat dari besarnya dana kelolaan, nilainya hanya sekitar 4 persen. Jika sebagian saja warga NU membeli reksa dana yang dijual dengan harga minimal Rp100 ribu ini setiap bulan, maka dalam setahun dia memperkirakan paling tidak bisa terkumpul Rp20 triliun. Angka ini akan sangat membantu perekonomian Indonesia dan NU sendiri.

Direktur Investasi Ciptadana, Irvin Patmadiwiria, menerangkan reksa dana Cipta NUsantara Syariah Berimbang menawarkan tiga paket pilihan investasi, yakni platinum, gold dan reguler. Paket investasi platinum ditujukan bagi investor yang ingin memberikan donasi kepada NU dengan cara menghibahkan modal pokok dan imbal hasil kepada NU. Paket gold ditujukan bagi nasabah yang ingin menyumbang sekaligus berinvestasi, yakni menghibahkan imbal hasil investasi kepada NU, namun modal pokoknya tetap milik investor. Adapun yang reguler, modal pokok dan imbal hasil tetap menjadi milik investor dan tidak dihibahkan kepada NU.

Komisaris Utama PT Ciptadana Asset Management, Airlangga Hartarto, mengatakan reksa dana Cipta NUsantara Syariah Berimbang punya potensi yang besar. "Saya perkirakan bisa mendapatkan dana Rp45 triliun dalam satu tahun," katanya.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Pengawasan Modal, Nurhaida, mengatakan NU bisa menjadi jembatan untuk mengenalkan reksa dana kepada masyarakat. Pasalnya jaringan NU saat ini di Indonesia sangatlah luas. "Inilah yang harus kita dorong bersama. Dengan adanya bantuan dari NU maka pelosok-pelosok daerah bisa terjangkau dan bisa menjadi sarana menyebarkan reksa dana kepada masyarakat," ujarnya.

Marketing Director Ciptadana, Paula Rianty Komarudin, kepada Bareksa mengatakan pihaknya memperkirakan dalam setahun AUM reksa dana Cipta NUsantara akan mencapai Rp1 triliun. "Kalau tadi dikatakan bisa sampai puluhan triliun, kami secara konservatif memperkirakan Rp1 triliun dalam satu tahun pertama," katanya.

Selain investor ritel, Paula mengatakan saat ini sudah ada beberapa institusi dari negara lain yang ingin mendonasikan dan juga menginvestasikan uangnya di reksa dana NUsantara Syariah Berkembang ini, antara lain seperti dari Kuwait, China, Oman, dan Korea. (kd)