BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Benarkah Program KLIK BKPM Sudah Dirasakan Kawasan Industri?

14 Juni 2016
Tags:
Benarkah Program KLIK BKPM Sudah Dirasakan Kawasan Industri?
Kepala BKPM Franky Sibarani memberikan keterangan pers seusai mengikuti rapat kabinet terbatas bidang ekonomi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/9). Rapat tersebut membahas soal penanaman modal asing atau Foreign Direct Investment (FDI) serta kemudahan berusaha di Indonesia. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

BEST mencatat pra-penjualan 6,5 hektare lahan industri di Bekasi per Mei 2016

Bareksa.com - Program Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) yang dinaungi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mulai dirasakan oleh pengembang lahan industri. Fasilitas ini memang diluncurkan untuk melengkapi paket kebijakan ekonomi yang sudah diumumkan Presiden Joko Widodo sejak akhir tahun lalu guna mendorong kenaikan investasi di Indonesia.

Ada total 14 kawasan industri yang ditetapkan mengimplementasikan program KLIK ini, termasuk yang dikelola oleh PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), PT Modernland Realty Tbk (MDLN) dan PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS).

BKPM mencatat sudah memfasilitasi 16 proyek yang sedang dalam tahap konstruksi dengan luas tanah 210,23 hektar senilai Rp9,06 triliun yang berlokasi di tujuh kawasan industri. Menurut sumber Bareksa, Bekasi Fajar yang paling banyak memperoleh bagian dari 16 proyek ini.

Promo Terbaru di Bareksa

Bekasi Fajar memang sudah merasakan kenaikan minat terhadap lahan industrinya yakni MM2100. Calon pembeli lahan industri di Bekasi itu kebanyakan dari sektor otomotif dan produsen barang konsumsi.

Head of Investor Relations Bekasi Fajar, Asa Siahaan optimis dapat mencapai target pra-penjualan (marketing sales) lahan industri seluas 25-30 hektar tahun ini, meskipun progress awal tahun yang terlihat lambat. Adapun hingga akhir Mei 2016, BEST sudah mencatat pra-penjualan 6,5 hektare lahan industri di Bekasi.

"Sudah ada peningkatan jumlah dan intensitas inquiry dari calon investor meski mereka tidak langsung mengambil keputusan investasi. Yang paling ditunggu adalah kebijakan ekonomi dari pemerintah, terutama yang berkaitan dengan proyek infrastruktur," ujarnya ketika dihubungi oleh Bareksa.com.

Surya Semesta juga mengungkapkan sudah ada inquiries untuk lahan seluas 60 hektar dari sejumlah investor potensial yang masih menjajaki. Developer yang mengoperasikan kawasan industri Suryacipta ini baru mencatat marketing sales 1,1 hektare per Mei 2016 atau hanya sekitar 4 persen dari target 30 hektare tahun ini. (Baca juga: Penjualan Lahan Industri Surya Semesta Lambat, Bisakah Capai Target?)

Memang pada awal tahun ini semua kawasan industri masih menghadapi kondisi yang berat. Laporan riset Mandiri Sekuritas mengungkapkan sejumlah investor masih menahan belanja modal mereka karena kondisi pandangan politik yang belum stabil dan reformasi ekonomi yang masih belum jelas.

Tetapi dari empat kawasan industri yang dipantau Mandiri Sekuritas, Bekasi Fajar mencatat target pertumbuhan pra-penjualan terbesar yakni sebesar 22 persen. Tetapi dari segi luas, Puradelta yang terafiliasi dengan grup Sinar Mas masih menjadi yang terbesar sehingga memiliki kemampuan memenuhi permintaan yang besar. Puradelta juga memiliki struktur modal yang paling baik di antara perusahaan kawasan industri lainnya.

Tabel: Data Pra Penjualan Pengembang Kawasan Industri (hektare)

Illustration

Sumber: Kompilasi Mandiri Sekuritas, Bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,79

Up0,68%
Up3,10%
Up0,02%
Up6,29%
Up20,00%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,84

Up0,53%
Up3,44%
Up0,02%
Up7,40%
Up18,25%
Up43,13%

STAR Stable Income Fund

1.908,88

Up0,50%
Up2,87%
Up0,01%
Up6,27%
Up31,65%
Up59,98%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,89

Up0,50%
Up2,81%
Up0,01%
Up5,44%
Up20,06%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,34

Up0,52%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,02%
Down- 2,73%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua