BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

KCIC Konsultasi dengan China, Penandatanganan Proyek Kereta Cepat Ditunda

16 Maret 2016
Tags:
KCIC Konsultasi dengan China, Penandatanganan Proyek Kereta Cepat Ditunda
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meninjau perlintasan kereta api di kawasan Bintaro, Jakarta, Jumat (4/3). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

"Kalau dari kita sudah siap, kita sudah menyiapkan semuanya. Saat ini kita tinggal menunggu dari KCIC saja,"

Bareksa.com - Pada siang ini pemerintah seharusnya akan menandatangani pembangunan kereta cepat Jakarta - Bandung dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di Kementerian Perhubungan. Namun, penandatanganan izin ini harus tertunda karena KCIC harus berkonsultasi terlebih dulu dengan pemerintah China mengenai kesepakatan proyek kereta yang bisa melaju 250 kilometer per jam ini.

"Kalau kami sudah siap. Kami sudah menyiapkan semuanya. Saat ini kami tinggal menunggu KCIC saja," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan J.A Barata di Jakarta, Rabu 16 Maret 2016.

Barata mengatakan, KCIC menginformasikan keputusan baru akan diambil setelah pukul 17.00 pada hari ini. Barata mengatakan masing-masing baik Kementerian atau pun KCIC sudah memegang kesepakatan yang sama.

Promo Terbaru di Bareksa

Sebelumnya, di Istana Negara, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan pemerintah sudah sepakat untuk memberi konsesi selama 50 tahun. Setelah 50 tahun, seluruh infrastruktur dan aset kereta cepat akan dikembalikan kepada pemerintah.

Untuk naik kereta dengan jalur sepanjang 142 kilometer ini rencananya akan dikenakan tarif Rp200 ribu per orang. Angka ini sudah dihitung sesuai dengan perkiraan ekonomi dan daya beli masyarakat pada 2019.

Nantinya, kereta cepat ini akan melewati empat stasiun pemberhentian, yakni Halim Perdana Kusuma, Karawang, Walini, dan Tegal Luar. Kereta yang dibiayai oleh pinjaman China ini akan memiliki jalur bawah tanah sepanjang 22,5 kilometer.

Waktu tempuh untuk Jakarta - Bandung diperkirakan hanya 35 menit. KCIC mengatakan, proyek ini akan menyerap tenaga kerja 39 ribu orang pada saat konstruksi kereta cepat, 20 ribu pekerja saat konstruksi Transit Oriented Development (TOD) dan pada saat operasional TOD mencapai 28 ribu orang.

KCIC juga mengatakan pada setiap stasiun yang dilewati kereta cepat akan dibangun TOD untuk mendorong lahirnya sentra ekonomi baru di koridor Jakarta - Bandung. Di stasiun Walini akan dibangun Kota Baru Walini dan di Tegal Luar juga dibangun kawasan industri kreatif berbasis informasi teknologi (IT).

Pada tahap pertama, KCIC akan mengadakan 11 set electrical multiple unit (EMU), di mana satu set terdiri atas 8 kereta. Dengan 11 set ini KCIC mampu mengangkut 583 orang dalam satu keberangkatan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.202,74

Up0,42%
Up5,47%
Up9,65%
Up9,79%
Up18,62%
Up7,84%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,32

Up0,49%
Up5,00%
Up8,79%
Up9,05%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,7

Up0,45%
Up4,45%
Up9,60%
Up9,91%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.045,13

Up0,98%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua