Bareksa.com - Sejak dulu kala sampai sekarang, orang suka mengumpulkan emas. Logam mulia ini menjadi primadona karena dianggap bisa menjadi patokan dan juga sarana untuk menabung dan berinvestasi. Namun, kini berembus kabar menarik sekaligus mengagetkan.

Dikabarkan harian Inggris terkemuka, The Telegraph, ternyata ada alat investasi lain yang memberi return menjanjikan dengan nilai yang terus berlipat ganda. Apa itu? Believe it or not, yang dimaksud adalah mainan anak populer Lego!

Sejak 2000, demikian analisis yang dimuat koran itu, nilai seperangkat Lego dalam kondisi baru meningkat 12 persen setiap tahun. Syaratnya, mainan itu masih terbungkus rapi dalam kardus orisinilnya. Bahkan, sejumlah perangkat Lego yang dulu dibanderol di bawah $140, saat ini dijual dengan harga ribuan dolar di pasar sekunder.

Berlawanan dengan Lego, mereka yang berinvestasi emas baru menikmati kenaikan per tahun 9,6 persen saja dalam periode yang sama, begitu menurut The Telegraph. Bahkan, jika membandingkannya dengan indeks saham London (FTSE100), rata-rata return yang dihasilkan cuma 4,1 persen per tahun, sejak bulan Februari tahun 2000.

Berdasarkan data Bloomberg, per hari ini, Kamis 29 Desember 2015, harga emas mencapai $1.069 per ounce, sementara pada awal Januari tahun 2000 barulah $283 per ounce. Jika dihitung menggunakan metode bunga majemuk maka rata-rata pertumbuhan harga emas per tahun mencapai 9,25 persen.

Grafik: Pergerakan Harga Emas Internasional Tahun 2000-2015

Sumber: Bloomberg diolah Bareksa

Rendahnya return indeks saham London memang wajar. Pasar modal di Inggris dan banyak negara maju biasanya memang memberikan return yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan yang di negara berkembang, karena risikonya jauh lebih kecil.

Suku bunga acuan di Inggris saja per Desember 2015 hanya mencapai 0,5 persen, menurut data tradingeconomic. Berbeda sekali dengan di Indonesia, di mana BI Rate masih saja kukuh bertahan pada posisi 7,5 persen. Indeks saham di Indonesia, IHSG, dari tahun 2000 sampai saat ini rata-rata menghasilkan return 14 persen per tahun, hampir empat kali lipat dari return indeks di Inggris serta melebihi kenaikan harga Lego.

Permintaan tinggi Lego

Patut dicatat, saat ini permintaan terhadap Lego dengan set film Star Wars, sedang melonjak luar biasa. Fenomena ini diungkapkan oleh Ed Maciorowski, pendiri website investasi Lego, BrickPicker.com, .

Maciorowski mengatakan mengoleksi Lego edisi Star Wars dengan kardus yang tak pernah dibuka, kelak bisa menghasilkan banyak uang. Untuk set Lego yang bekas masih bisa dijual lagi, walaupun dengan harga yang lebih murah. "Suatu set Lego pada satu titik akan berhenti diproduksi, beberapa saat setelah film yang terkait dengannya tak lagi diputar di bioskop," katanya.

Nah, ketika produksi dihentikan, maka mereka yang menyimpannya bisa menjadikan Lego laiknya sebuah instrumen investasi. Asalkan terus dijaga dalam kondisi yang baik, Lego terus diburu kolektor.

Sebagai contoh, koleksi terbatas Millennium Falcon yang merupakan simbol film Star Wars, saat ini laku dijual seharga $3.232 per unit. Padahal, waktu pertama kali dirilis pada 2007 silam harganya hanya $500. Seri lainnya, the Death Star II (2005) dan Imperial Star Destroyer (2002), juga bertengger di daftar lima item teratas yang dijual paling mahal di Brickpicker.com. Jangan kaget, dua set Lego tersebut sudah menghasilkan return 2.230 persen sejak pertama kali dirilis!

Seri Lego bertemakan film Star Wars terbaru, The Force Awakens, diprediksi Maciorowski juga bakal menghasilkan keuntungan berlipat ganda kelak.

Jadi, pilih mana: emas atau lego? (pi, np)