BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Akankah Window Dressing Terjadi Tahun Ini?

01 Desember 2015
Tags:
Akankah Window Dressing Terjadi Tahun Ini?
Petugas beraktivitas di sekitar monitor yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (18/6). IHSG ditutup melemah 0,25 point atau 0,01 persen menjadi 4.945,49 pada perdagangan bursa saham awal ramadan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Window dressing adalah fenomena di pasar modal ketika harga saham meningkat pada akhir tahun

Bareksa.com - Di kalangan masyarakat pasar modal ada satu istilah yang sering muncul pada periode akhir kuartal dan akhir tahun, yaitu “Window Dressing”.

Window dressing secara umum bisa diartikan sebagai fenomena tren kenaikan harga saham pada akhir tahun saat perusahaan publik yang mencatatkan sahamnya akan melakukan tutup buku. Kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh investor untuk memeroleh keuntungan dari portofolio yang mereka miliki.

Window dressing biasanya dilakukan oleh pengelola keuangan, di mana saham-saham yang sedang melemah dan secara fundamental kurang baik dijual. Sementara saham yang sedang menguat dan memiliki fundamental baik akan dibeli. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar memberi kesan bahwa pengelola keuangan tersebut telah memilih saham yang benar dan memiliki kinerja baik.

Promo Terbaru di Bareksa

Selain itu, dapat juga dilakukan dengan menggunakan “rekayasa” akuntansi untuk membuat neraca perusahaan dan laporan laba rugi tampak lebih baik daripada yang sebenarnya.

Bareksa mengumpulkan data pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setiap Desember, selama 25 tahun terakhir sejak 1990-2014. Level IHSG disajikan per akhir tahun, dengan warna merah yang menunjukkan penurunan dan hijau mengindikasikan kenaikan selama periode tersebut.

Tabel: Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Setiap Bulan Desember Dari 1990-2014

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Data Bareksa selama 25 tahun terakhir menunjukkan adanya kenaikan indeks saham sebanyak 88 persen kondisi (atau 23 kali kejadian) pada setiap Desember. Bahkan dalam 15 tahun terakhir, sebanyak 100 persen dari data membuktikan adanya kenaikan pada indeks saham.

Fenomena window dressing sudah terjadi secara berulang selama bertahun-tahun. Apakah ada potensi kejadian tersebut bisa terjadi pada tahun ini?

Menurut Satrio Utomo, Head of Research Universal Broker Indonesia, akhir tahun ini window dressing masih memiliki peluang terjadi. Namun, melihat keadaan ekonomi saat ini yang cenderung melesu, sepertinya masih perlu dilihat kekuatan pemodal itu sendiri. “Sampai sekarang aktivitas modal asing terpantau masih cukup lemah dan baru terlihat pemodal lokal di beberapa sektor, seperti konstruksi dan properti."

Dalam kondisi ekonomi yang sedang baik, kata dia, windows dressing biasanya sudah terjadi sejak November.

Sementara menurut Teuku Hendry Adrean, Analis Buana Capital, tahun ini window dressing kemungkinan kecil terjadi karena adanya kekhawatiran investor terhadap naiknya bunga The Fed. Bank Sentral Amerika Serikat itu akan memutuskan Fed Rate pada 16 Desember 2015.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,57

Up0,36%
Up5,38%
Up9,72%
Up9,86%
Up18,65%
Up8,78%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,86

Up0,46%
Up5,00%
Up8,84%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,16

Up0,41%
Up4,45%
Up9,64%
Up9,88%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,96

Up1,04%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua