BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

IHSG Terus Anjlok, Saatnya Beli Reksa Dana Saham Secara Bertahap

09 Juli 2015
Tags:
IHSG Terus Anjlok, Saatnya Beli Reksa Dana Saham Secara Bertahap
Karyawan mengamati layar IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta - (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Kondisi pasar saham sudah mengalami penurunan hingga lebih dari 9 persen sejak awal tahun

Bareksa.com - Periode penurunan pasar saham secara terus menerus seperti saat ini menjadi momen menarik bagi investor reksa dana untuk membeli bertahap dan menambah portofolionya.

Berdasarkan data Bareksa, setiap kali reksa dana mencatat return negatif, maka return yang dihasilkan ketika sudah terjadi masa pemulihan dapat mencapai dua kali lipat.

Grafik: Return Tahun Indeks Reksa Dana Saham Tahun 2004-2015

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Misalnya saja pada saat krisis pada 2008. Indeks reksa dana saham ikut tergerus akibat anjloknya bursa saham. Selama 2008, return indeks reksa dana saham anjlok 51,5 persen.

Kemudian pada 2009, terjadi pemulihan bursa saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai menunjukkan adanya peningkatan, sehingga juga berpengaruh pada kinerja reksa dana saham. Pada fase pemulihan ini, indeks reksa dana saham langsung melonjak tajam dengan menghasilkan return fantastis 92,11 persen selama 2009.

Hal yang serupa terjadi pada krisis 2013. Akibat sentimen dari Bank Sentral Amerika, The Fed, yang mengurangi stimulus ekonomi dan menaikkan suku bunga acuan, pasar saham di Indonesia terguncang. Pada saat bersamaan, kondisi makro ekonomi Indonesia juga sedang tidak baik karena adanya defisit neraca perdagangan dan anggaran sehingga nilai tukar rupiah juga melemah.

Indeks reksa dana saham pada 2013 mengalami fluktuasi yang signifikan dan return selama tahun tersebut menurun sekitar 3,13 persen. Setahun kemudian, indeks reksa dana saham kembali pulih dan berhasil mencatatkan return positif. Selama 2014, return indeks reksa dana saham sebesar 24,52 persen.

Grafik: Pergerakan Indeks Reksa Dana Saham Tahun 2008-2010

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Dilihat dari historikal tahun-tahun sebelumnya, setelah mengalami penurunan indeks reksa dana yang cukup dalam, kinerja reksa dana setelah itu kembali mencatatkan return positif dan bahkan dalam dua tahun telah menutup dari anjloknya aset saat penurunan pasar saham terjadi. Bahkan return yang dihasilkan saat fase pemulihan, naik lebih dari dua kali lipat setelah itu.

Pada 2008 saat indeks reksa dana saham anjlok drastis, dalam dua tahun return dari pergerakan indeks reksa dana saham naik hingga 225,2 persen. Bayangkan jika kita berinvestasi pada saat tersebut, uang yang kita miliki dapat berkembang lebih dari dua kali lipatnya hanya dalam dua tahun.

Grafik: Pergerakan Indeks Reksa Dana Saham Tahun 2008-2010

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Lalu kemudian pada 2013 pasar saham kembali terguncang. Dua tahun setelah itu, indeks reksa dana saham telah berhasil naik hingga 37,27 persen.

Melihat dua kondisi tersebut, di saat kondisi pasar saham sedang mengalami penurunan hingga lebih dari 9 persen sejak awal tahun, menjadi momen yang tepat untuk membeli secara bertahap (average down) reksa dana saham.

Penyebabnya harga reksa dana-- tercermin pada nilai aktiva bersih (NAB) per unit-- sedang mengalami penurunan sehingga relatif murah. Alhasil apabila pasar saham telah memasuki fase pemulihan, reksa dana saham yang telah dimiliki investor akan mendapatkan return maksimal.

***

Anda tertarik berinvestasi reksa dana, produk investasi resmi yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan RI? Jika tertarik, silakan mendaftar menjadi nasabah marketplace reksa dana online terintegrasi Bareksa - Buana Capital dengan mengklik tautan ini.

Jika Anda ingin belajar dan mendalami investasi reksa dana, termasuk bagaimana menggunakan berbagai perangkat onlineuntuk mengukur, membandingkan, dan memonitor reksa dana dengan return terbaik, silakan mengikuti workshop Bareksa Fund Academy online maupun offline. Untuk mendaftar silakan klik tautan ini. GRATIS.

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua