Bareksa.com – Laba tahun 2014 PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turun 28 persen akibat naiknya biaya bunga. Namun BTN berhasil untuk memperbaiki kualitas aset kredit yang disalurkan.

Sepanjang tahun 2014, laba BTN turun menjadi Rp1,1 triliun atau Rp106 per saham dibanding tahun sebelumnya Rp1,5 triliun Rp148 per saham.

Maryono, Direktur BTN dalam paparan kinerja keuangan BTN di Jakarta, Kamis 26 Febuari 2015, menyebutkan penurunan laba disebabkan kenaikan suku bunga dana pihak ketiga yang terjadi di tahun 2014.

Menurut Direktur Treasury dan Aset Manajemen BTN Imam Nugroho, kenaikan suku bunga juga memicu naiknya biaya dana sebesar 40 persen. Sehingga rasio net interest margin (NIM) anjlok menjadi 4,7 persen dari sebelumya 5,4 persen.

Namun rasio kredit macet (non performing loan/NPL) kotor BTN tahun 2014 berhasil ditekan menjadi 4,01 persen dari sebelumnya 4,05 persen. Sementara dilihat secara kuartalan, rasio NPL turun lebih signifikan menjadi 4,0 persen dari 4,9 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Maryono menambahkan BTN berupaya memperbaiki kualitas kredit dengan menerapkan early warning system bagi kredit lancar, merestrukturisasi kredit, dan melelang atau menjual aset.

Tahun 2015, Maryono menargetkan NPL dapat turun dibawah 3 persen. Sementara untuk pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan 17 persen sampai 19 persen. Dengan komposisi tersebut, Maryono berharap NIM dapat kembali meningkat ke kisaran 5,4 persen. (np)