Bareksa.com - Badan Anggaran (Banggar) DPR menetapkan anggaran dana Penyertaan Modal Negara (PMN) bagi perusahaan konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tidak ada perubahan. Waskita akan tetap menerima PMN Rp3,5 triliun.

Untuk menjaga jumlah kepemilikan pemerintah sebesar 67,76 persen, pemerintah menjadi standby buyer dengan dana PMN Rp3,5 triliun dan sisanya akan di peroleh dari publik sebesar Rp1,8 triliun.

Dengan demikian penawaran umum saham baru Waskita Rp5,3 triliun. Adapun harga saham baru tersebut, pihak Waskita masih mengkajinya.

Dengan penambahan rights issue Rp3,5 triliun tersebut diperkirakan rasio DER akan berkurang menjadi 1,02x. Nilai tersebut diperoleh dengan asumsi total kewajiban waskita tetap senilai Rp7,86 triliun dan nilai ekuitasnya Rp7,7 triliun.

Grafik Rasio Debt to Equity PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) Periode 2011-2015*

*asumsi nilai total kewajiban WSKT tetap seperti September 2014

Sekertaris Perusahaan WSKT, Anton Y Nugraha mengungkapkan pihaknya akan menggunakan dana rigths issue tersebut untuk membangun beberapa jalan tol diantaranya Pejagan Pemalang dengan nilai kontrak lebih dari Rp4 trilun.

Selain itu perseroan juga akan membiayai pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Jalan tol yang sudah mangkrak semenjak tahun 1998 ini secara keseluruhan memiliki nilai investasi proyek mencapai Rp 7,2 triliun dan total panjang 21,04 kilometer.

Selain dua proyek tersebut perseroan juga menyediakan dana untuk menggarap proyek jalan tol trans Jawa dari Jawa Tengah sampai Jawai Timur.

Di luar proyek jalan tol, Waskita juga akan mengerjakan proyek transmisi listrik berkapasitas 500 KV di Sumatera. Proyek ini diperkirakan menelan dana hingga Rp10 triliun. Dalam pengerjaannya, WSKT akan mengerjakan dalam beberapa tahap.

"Skema pembangunan transmisi jaringan listrik mirip seperti jalan tol atau termasuk pengerjaan berbasis turnkey project," ungkap Anton.

Tahun 2015 ini Waskita menargetkan pendapatan ikut meningkat menjadi Rp19 triliun dan seiring dengan target pendapatan yang meningkat, capex waskitapun ikut meningkat menjadi Rp5 triliun dari angka sebelumnya Rp1,8 triliun.(al)