BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Rajawali Jadi Pemegang Mayoritas Saham BW Plantation Melalui Right Issue

26 September 2014
Tags:
Rajawali Jadi Pemegang Mayoritas Saham BW Plantation Melalui Right Issue
A worker checks the quality of crude palm oil (CPO)

Rajawali membeli seluruh right yang dimiliki PT BW Investindo, Matacuna Group Ltd dan Pegasus CP One Ltd

Bareksa.com - Terungkap sudah bagaimana PT Rajawali Capital International masuk ke dalam perusahaan perkebunan kelapa sawit PT BW Plantation Tbk (BWPT).

10 November nanti, BWPT akan melakukan penerbitan saham baru melalui mekanisme Right Issue, yakni memberi hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru berdasarkan pada harga tertentu.

Dalam perjanjian pada tanggal 19 September 2014 seperti yang diungkapkan dalam Prospektus, Rajawali membeli akan membeli seluruh right yang dimiliki PT BW Investindo, Matacuna Group Ltd dan Pegasus CP One Ltd.

Promo Terbaru di Bareksa

PT BW Investindo, Matacuna Group Ltd dan Pegasus CP One Ltd merupakan pemegang saham mayoritas BWPT dengan kepemilikan masing-masing 34,86 persen, 10,91 persen dan 9 persen.

Setelah right issue, maka pemegang saham mayoritas dari BWPT adalah Rajawali dengan kepemilikan sebesar 48,22 persen.

Sedangkan PT BW Investindo, Matacuna Group Ltd dan Pegasus CP One Ltd kepemilikannya terdilusi menjadi masing-masing hanya sebesar 4,98 persen, 1,56 persen dan 1,29 persen.

Target perolehan dana dari hasil right issue berkisar Rp10,5 triliun hingga Rp11,1 triliun. Sementara nilai ekuitas BWPT menggunakan harga saham hari ini (kapitalisasi pasar) berkisar Rp2,43 triliun.

Besarnya nilai right issue menyebabkan pemegang saham yang tidak menebus right, kepemilikannya terdilusi atau turun hingga 87 persen.

Peolehan dana tersebut digunakan untuk membeli 100 persen saham Green Eagle Holding Pte Ltd, perusahaan kebun kelapa sawit senilai Rp10,53 triliun.

Dilansir dari capital profile.com, Green Eagle secara tidak langsung dimiliki oleh grup Rajawali yang berkerjasama dengan Louis Dreyfus Commodities Asia. Tetapi pada 24 Juli lalu Louis Dreyfus menjual 50 persen saham Green Eagle kepada grup Rajawali senilai USD320 juta atau sekitar Rp3,8 triliun. (Asumsi kurs Rp12.000 per dolar Amerika)

Sehingga dapat dikatakan bahwa transaksi right issue ini merupakan peralihan aset grup Rajawali ke BW Plantation.

Harga saham baru untuk setiap right pemegang saham ditetapkan sekitar Rp390 per saham sampai Rp411 per saham dan setiap pemegang satu saham BWPT berhak memperoleh enam saham baru pada harga tersebut seperti dilaporkan ke publik dalam Prospektus Ringkas.

Harga saham baru tersebut berada jauh dibawah harga pasar sebelum dihentikan perdagangannya (suspend) oleh Bursa Efek Indonesia.

Pada tanggal 15 September 2014, harga saham BWPT berada pada Rp955 per lembar saham. Artinya harga saham baru hanya sekitar 40-43 persen dari harga saham pada saat itu.

Jika menggunakan harga pada tanggal 15 September 2014, kapitalisasi pasar BWPT masih berkisar Rp4,3 triliun, sehingga seharusnya jika BWPT menginginkan target dana perolehan sekitar Rp10,5 triliun - Rp11,1 triliun bisa dilakukan dengan rasio right yang lebih kecil yakni 1:2 atau 1:3 dan harga right tidak sejauh dari harga pasar.

Disclaimer: Tulisan ini adalah pendapat pribadi analis serta tidak bertujuan untuk membentuk suatu dasar keputusan investasi dan tidak mewakili pendapat Bareksa.com sebagai institusi

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,44

Up0,08%
Up3,33%
Up0,02%
Up5,55%
Up18,27%
-

Capital Fixed Income Fund

1.769,29

Up0,54%
Up3,38%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,32%
Up43,94%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,07

Down- 0,93%
Up3,17%
Up0,01%
Up3,84%
Up18,21%
Up46,65%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.036,37

Down- 0,18%
Up1,84%
Up0,01%
Up2,73%
Down- 2,13%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.034,65

Up0,48%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua