Bareksa.com - Ekonomi Indonesia pada kuartal II-2014 tumbuh sebesar 5,12 persen dibandingkan tahun sebelumnya memberikan dorongan positif bagi pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan siang ini. Nilai tukar rupiah yang tadi pagi (5/18) dibuka di level Rp11.750 per dolar Amerika, saat ini jam 13.00 wib menguat hingga di level Rp11.695 per dolar Amerika.

Pencapaian pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) ini dinilai sesuai dengan target pemerintah, sehingga mendorong respon positif ke pasar menurut Lindawati Susanto Kepala Treasury PT Bank Resona Perdania kepada Bareksa.com siang ini (5/8).

"Meskipun masih ada indikator ekonomi yang tidak begitu bagus, yaitu defisit transaksi berjalan,namun hal tersebut masih sesuai dengan prediksi," ungkap Linda.

Kemarin (4/8) telah dirilis data indikator ekonomi lain seperti inflasi bulanan periode Juli 2014 sebesar 0,93 persen yang dinilai masih terkendali.

Sebelum libur lebaran nilai tukar rupiah menduduki level Rp11.560, sehinggal level rupiah saat ini masih cukup tertekan menurut Jessica Ariska, Currency Dealer PT Emco Money Broker.

"Investor masih khawatir terhadap situasi politik atas adanya tuntutan hasil Pemilu Presiden oleh calon Presiden nomor urut satu ke Mahkamah Konstitusi dan nilai transaksi hingga siang ini juga relatif kecil yakni hanya USD3 juta dengan mayoritas pembeli berasal dari institusi serta bank-bank lokal" tambah Jessica kepada Bareksa.com

Dengan adanya rilis data ekonomi yang membaik diharapkan dapat kembali mendorong nilai tukar rupiah, Linda memprediksi nilai tukar rupiah masih akan terus menguat hingga penutupan perdagangan sore nanti berada di kisaran level Rp11.670 per dolar Amerika. (NP)