BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Rupiah Tembus Level 12.000; Bayar Hutang Dolar,Repatriasi Di

18 Juni 2014
Tags:
Rupiah Tembus Level 12.000; Bayar Hutang Dolar,Repatriasi Di
Karyawan mengepak uang dolar AS di cash center Bank Rakyat Indonesia (BRI), Jakarta. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Belum ada outflow investor asing yang signifikan di pasar saham maupun obligasi

Bareksa.com – Rupiah melemah hari ini dan sempat menembus level psikologis 12.000 per dolar AS ditengah-tengah meningkatnya permintaan terhadap dolar Amerika oleh perusahaan yang mulai mengumpulkan dolar untuk bayar cicilan hutang pada akhir bulan Juni.

Selain itu repatriasi dividen, ancaman peningkatan inflasi menjelang bulan puasa, instabilias politik di Timur Tengah dan rapat the Fed juga menambah tekanan untuk rupiah hari ini.

Berdasarkan data Bareksa.com, pada tanggal 18 Juni 2014 pukul 13.58 wib, nilai tukar rupiah melemah 0,72 persen ke level 11.978 rupiah per dolar, sesudah sempat menembus 12.000 rupiah per dolar sekitar jam 12:30 wib. Sebelumnya rupiah pernah menembus 12.000 pada harga intraday pada tanggal 13 Februari, 2014.

Promo Terbaru di Bareksa

Pelemahan rupiah dikarenakan faktor lokal maupun faktor global, Lindawati Susanto, kepala treasury Bank Resona Perdania, mengatakan dalam wawancara telepon dengan Bareksa.com.

"Ini semua terjadi pada saat yang bersamaan, membuat rupiah melemah. Corporate demand (terhadap dolar) meningkat jelang akhir bulan. Bulan Juni biasa terjadi demand yang lebih dari biasanya," Lindawati menambahkan.

Sementara pasar obligasi dan saham terlihat cenderung stabil hari ini, berdasarkan data Bareksa.com. Melihat dari arus dana investor asing baik di pasar obligasi maupun saham, belum menunjukan adanya outflow (arus dana keluar) dan masih cenderung stabil, begitu juga menurut pelaku pasar yang dihubungi Bareksa.com.

“Tidak ada arus keluar dari investor asing yang signifikan di pasar obligasi” ungkap Alvin Setiabudi, dealer obligasi PT Bank Central Asia tbk (BCA), kepada Bareksa.com.

Menurut Alvin, dinamika perdagangan obligasi masih cukup stabil, hanya sedikit koreksi yang tercermin dari kenaikan yield obligasi 10 tahun dari 8,05 persen ke 8,07 persen.

Koreksi tersebut dilatarbelakangi oleh sisi eksternal terkait kenaikan harga minyak mentah ke level USD106,78 per barel yag mempengaruhi kondisi pasar regional, tidak hanya Indonesia.

Grafik Pergerakan Nilai Tukar Rupiah

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Oleh: Ni Putu Kurniasari

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua