BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

UKM Sasaran Potensial Bisnis Fintech

10 Agustus 2016
Tags:
UKM Sasaran Potensial Bisnis Fintech
Uang nominal Rp100.000,- (Flickr/Budi Purwito)

Tunaiku dan Modalku melihat sektor UMKM sebagai potensi pasar besar

Bareksa.com - Masyarakat semakin mudah mengakses internet, dibantu dengan pengunaan ponsel pintar (smartphone) yang semakin marak di Indonesia, menjadi potensi untuk perkembangan teknologi digital. Layanan keuangan pun menjadi mudah diakses dengan kehadiran teknologi, sehingga banyak lembaga yang mulai menggarap sektor industri ini dengan menyasar pasar potensial, yaitu Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan pengguna internet aktif di negara ini mencapai 88,1 juta orang, atau setara dengan 34 persen total populasi. Angka ini sudah tumbuh lebih dari lima kali lipat dibandingkan 10 tahun sebelumnya, hanya 16 juta orang pengguna internet.

Penetrasi handphone (HP) atau ponsel di Indonesia juga sangat besar, mencapai 85 persen populasi. Secara lebih rinci, sebagian dari masyarakat menggunakan ponsel pintar (smarphone) sebagai perangkat utama mereka untuk mengakses internet. Data Emarketer menghitung pengguna smartphone Indonesia mencapai 55 juta orang pada 2015 dan akan tumbuh mencapai 92 juta pada 2019. Penetrasi pengguna smartphone terhadap total populasi dari semua umur pada 2015 sebesar 37 persen dan akan menjadi 47,6 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Grafik: Jumlah Pengguna Internet dan Penetrasi Internet di Indonesia

Illustration

Sumber: APJII

Pertumbuhan pengguna internet dan ponsel pintar tersebut menjadi kesempatan bagi perusahaan teknologi yang menyediakan jasa keuangan (financial technology/fintech). Masyarakat pun, terutama yang belum terjangkau oleh bank, bisa menggunakan layanan fintech untuk kebutuhan keuangan mereka. Data World Bank mencatat penetrasi populasi di atas 15 tahun yang memiliki rekening sebesar 36 persen pada 2014.

"Fintech telah mengubah model bisnis industri perbankan dan lembaga keuangan. Dengan adanya fintech, kita dapat menjangkau pasar yang belum pernah tersentuh sebelumnya," kata Vishal Tulsian, Direktur Bank Amar Indonesia, dalam wawancara bersama Bareksa.

Dia menjelaskan fintech sangat mendukung penyedia jasa keuangan untuk menjangkau masyarakat yang di daerahnya belum ada kantor cabang bank. Hal ini dimungkinkan karena penetrasi internet lebih besar dibandingkan dengan jumlah pemilik rekening bank. Apalagi, penduduk yang memiliki ponsel pun tidak dibatasi usia.

Selain itu, fintech juga dapat fokus hanya di satu bagian dari tiga fungsi utama dari perbankan: tempat menabung, transfer uang, dan memberi pinjaman. "Misalnya, ada fintech yang berfungsi melayani transfer saja, seperti dompet berjalan. Atau ada fintech yang menyalurkan pinjaman khusus untuk kredit pemilikan rumah saja (KPR), atau pinjaman untuk pendidikan saja, atau modal kerja saja. Begitulah masa depan dunia ini," kata Vishal.

Pasar yang dilayani oleh fintech pun memiliki segmen khusus, terutama orang yang tidak terlayani oleh perbankan. Pasar ini termasuk konsumen kelas menengah yang tidak memiliki kartu kredit atau pelaku usaha kecil dan menengah yang baru memulai bisnis mereka.

Contohnya adalah Tunaiku, produk fintech Bank Amar yang diluncurkan pada 2014. Produk ini adalah menyediakan kredit tanpa agunan, bernilai hingga Rp10 juta untuk jangka waktu hingga 12 bulan. "Orang kelas menengah atas bisa dengan mudah meminjam Rp5 juta dengan kartu kredit. Tetapi kami ingin menyediakan dana bagi mereka yang tidak punya kesempatan memiliki kartu kredit," ujar Vishal.

Contoh lainnya adalah Modalku, sebuah situs yang menyediakan platform untuk mempertemukan investor dan pelaku UKM. Fintech yang diinisiasi oleh Sequoia ini baru saja mendapat suntikan modal senilai Rp100 miliar dari Bank Sinarmas.

CEO dan Co-Founder Modalku Reynold Wijaya kepada Bareksa mengatakan, dana segar tersebut akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan bisnis Modalku terutama dalam penyaluran kredit ke pengusaha kecil dan menengah di Indonesia.

Selama tujuh bulan sejak meluncur pertama kali pada Januari 2016, Modalku telah menyalurkan fasilitas pinjaman jangka pendek dengan jumlah lebih dari Rp10 miliar kepada 40 nasabah UKM. Selama ini, pemberi pinjaman di Modalku merupakan investor perorangan.

Adapun penerima pinjaman tersebut antara lain terdiri dari pelaku UMKM di sektor arsitektur dan konstruksi, makanan maupun minuman, marketing, media, serta komunikasi. Di samping itu, Modalku juga aktif menyalurkan dana kepada pengusaha di sektor ekonomi otomotif, transformasi, maupun busana.

Reynold juga menjelaskan, tidak hanya penerima modal tetapi pemberi modal juga diuntungkan agar mereka mendapatkan cara berinvestasi alternatif yang aman dengan resiko rendah, serta mampu memberi benefit lebih dari 12 persen per tahun.

“Produk ini terjangkau bagi para pemberi modal kelas menengah. Untuk menjadi investor, mereka cukup memiliki deposit minimal 10 juta dan Modalku menjadi fasilitator untuk disalurkan kepada peminjam,” kata Reynold.

Ke depannya, Reynold melihat prospek yang masih sangat besar bagi sektor UKM di Indonesia dan mereka sangat membutuhkan pinjaman untuk bisa berkembang. Di sisi lain, sumber dana untuk UKM dan para pengusaha yang baru mulai ini tidak banyak.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mencatat populasi UKM di Indonesia sebanyak 57,9 juta. Sementara data Bank Indonesia mencatat jumlah rekening kredit UKM per April sebanyak 14,25 juta dengan total baki debet Rp836,66 triliun.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,52%
Up2,95%
Up0,02%
Up6,35%
Up30,73%
Up60,39%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua