Cara Nabung Reksadana Syariah untuk Umroh 2 Tahun Lagi & Potensi Imbal Hasilnya

Bareksa • 17 Feb 2020

an image
Ilustrasi umat muslim Islam jamaah syariah sedang melaksanakan ibadah haji umroh di depan Kabah di Masjidil Haram di tanah suci Makkah, Arab Saudi.

Menyiapkan tabungan umroh di reksadana syariah Bareksa Umroh, berpotensi lebih untung dibanding menabung biasa di bank

Bareksa.com - Setiap umat Muslim di penjuru dunia hampir dipastikan punya cita-cita untuk segera menunaikan ibadah ke Tanah Suci. Umroh menjadi ibadah yang paling dicita-citakan umat Muslim Indonesia karena lamanya masa tunggu antrian Haji. Sembari menunggu panggilan haji, umroh bisa jadi alternatif agar keinginan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan beribadah di Baitulloh, Ka'bah bisa terwujud.

Kementerian Agama mencatat rata-rata masa tunggu jemaah haji Indonesia saat ini sekitar 20 tahun. Bahkan di Bantaeng, Sulawesi Selatan misalnya, masa tunggu jemaah haji sudah mencapai 40 tahun, atau keberangkatan tahun 2060.

Saat ini kuota jemaah haji Indonesia 221.000 per tahun. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama sedang mengajukan penambahan jadi 231.000 jemaah haji ke Arab Saudi. Sebab usulan penambahan kuota tidaklah mudah, karena yang menentukan adalah Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Bagi kamu yang sudah tidak sabar untuk berangkat ke Tanah Suci menunaikan rukun Islam kelima, namun masih masih menunggu daftar antrian, maka tidak ada salahnya untuk menunaikan ibadah umroh terlebih dahulu.

Kini, Bareksa menawarkan solusi menabung reksadana syariah untuk mengumpulkan biaya perjalanan umrah melalui platform Bareksa Umroh.

Bareksa Umroh menyediakan cara menabung paling efektif di reksadana syariah yang terintegrasi dengan tujuan beribadah umroh. Ada lima keuntungan dari Bareksa Umroh yakni aman, halal, serba online, terpadu dan terpercaya.

Reksadana syariah yang dijadikan wadah menabung untuk umroh ini adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tidak perlu takut uang akan dibawa kabur oleh travel agent, karena disimpan dalam reksadana di bank kustodian.

Ada berbagai perencanaan yang dapat kita pilih di Bareksa Umroh, sebagai perkiraan jumlah nilai reksadana yang perlu diinvestasikan. Perencanaan yang tersedia berdasarkan harga paket yang berlaku saat ini, tetapi tidak mengikat pada pembelian paket.

Jika kamu punya rencana untuk menunaikan umroh 2 tahun lagi, berapa dana yang mesti kamu siapkan untuk menabung di reksadana syariah?


Sumber : Bareksa

Katakanlah, kamu memilih paket umroh Barokah yang senilai Rp23,5 juta. Maka kamu tinggal memilih perencanaan periode menabung 24 bulan atau 2 tahun. Maka hasilnya setiap bulan kamu harus menyiapkan dana Rp979.167 atau sekitar Rp980.000 untuk ditabung di reksadana syariah dalam platfom Bareksa Umroh.

Tidak hanya itu. Karena kita menabung atau menginvestasikan dana tersebut di reksadana syariah maka berpotensi meraih imbal hasil. Tercatat ada tiga reksadana syariah yang tersedia di Bareksa Umroh, yakni reksadana pasar uang syariah Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra, Cipta Dana Kas Syariah dan Syailendra Sharia Money Market Fund.

Dalam 6 bulan terakhir (per 14 Februari 2020), reksadana itu memberikan imbal hasil Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra (2,77 persen), Cipta Dana Kas Syariah (2,23 persen) dan Syailendra Sharia Money Market Fund (3,08 persen). Dalam setahun terakhir, imbal hasilnya 5,87 persen hingga 6,34 persen atau jika dirata-ratakan 6,1 persen per tahun.


Sumber : Bareksa

Lalu kita gunakan Kalkulator Investasi Bareksa. Masukkan investasi reguler Rp979.167 per bulan dengan jangka waktu 24 bulan, serta imbal hasil investasi yang diharapkan 6,1 persen per tahun.

Sumber : Bareksa

Hasilnya dalam 24 bulan, kamu telah mengumpulkan dana pokok investasi Rp23,5 juta atau sudah cukup untuk membiayai paket umroh Barokah. Tidak hanya itu, danamu juga berpotensi meraih imbal hasil Rp1,42 juta karena dana tersebut kamu investasikan di reksadana syariah. Sehingga total dana pokok dan imbal hasil investasimu jadi Rp24,92 juta.

Sumber : Bareksa

Dengan begitu menyiapkan tabungan umroh di reksadana syariah yang ada di platform Bareksa Umroh, berpotensi lebih menguntungkan ketimbang menabung biasa dalam tabungan syariah atau deposito syariah di bank. Selain itu, juga halal dan bebas riba karena disimpan di reksadana syariah. Kenapa demikian?

Dalam kaidah pengelolaan reksadana, terdapat dua metode yang digunakan oleh manajer investasi untuk pemilihan instrumen investasinya; yaitu secara konvensional dan secara syariah.

Reksadana konvensional ialah reksadana yang dapat berinvestasi di semua jenis efek keuangan; seperti saham, obligasi, dan deposito; dengan batasan-batasan investasi sebagaimana ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan ("OJK").

Sementara itu, reksadana syariah adalah reksadana yang hanya dapat berinvestasi di efek keuangan yang sesuai dengan kaidah dan prinsip syariah, dan tentunya masih terikat dengan batasan investasi yang ditetapkan oleh OJK.

Perlu diingat, rencana yang ada di Bareksa Umroh tidak mengikat dengan harga paket karena itu hanya perkiraan (estimasi). Jangka waktu juga tidak mengikat karena kita bisa mengatur sendiri dana per bulan sesuai kemampuan.

Kalau kita melewati jangka waktu, atau lebih cepat dari rencana, tidak akan dikenakan pinalti. Justru, semakin lama menabung reksadana, semakin besar potensi imbal hasil yang didapat.

Karena uang kita ditaruh di reksadana syariah yang berpotensi memberi imbal hasil lebih tinggi daripada deposito. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi oleh OJK.

Selain itu, reksadana syariah halal karena dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Islami dan sudah mendapatkan fatwa halal dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Jika uang kita di reksadana syariah sudah mencapai target, bisa menyelesaikan rencana dan membeli paket dengan dana tersebut tanpa pindah platform. Cukup mudah kan?

* * *

Ingin menabung reksadana syariah untuk umroh?

- Cara daftar jadi nasabah Bareksa Umroh, klik tautan ini
- Sudah punya akun Bareksa dan mau nabung umroh, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.