Berita / / Artikel

Lion Air Buka Rute Penerbangan Umroh di 11 Kota, Begini Cara Siapkan Tabungannya

• 01 Oct 2019

an image
Airbus 330-300 yang dioperasikan Lion Air untuk penerbangan umroh. (dok. perusahaan)

Lion Air mengoperasikan tiga Airbus 330-300 (440 kursi) dan dua Airbus 330-900NEO (433 kursi)

Bareksa.com - Maskapai berbiaya rendah (LCC), Lion Air (kode penerbangan JT) bagian dari Lion Air Group mengumunkan telah memulai layanan penerbangan umroh 1441 Hijriah dari Indonesia ke Madinah – Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Arab Saudi (MED) dan Jeddah – Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz, Arab Saudi (JED).

"Pelaksanaan umroh tahun ini sebagai bentuk kesungguhan Lion Air dalam mengakomodir dan memfasilitasi kebutuhan perjalanan ibadah. Lion Air berharap senantiasa mampu melayani jamaah dengan pelayanan terbaik," ujar Juru Bicara Lion Air, Danang Mandala Prihantoro (29/9/2019).

Menurut Danang, perseroan bersama mitra perjalanan (tour and travel) Lion Air ingin mewujudkan mimpi calon jemaah untuk beribadah umroh ke Tanah Suci dengan menawarkan harga terjangkau. "Lion Air mengucapkan terima kasih atas koordinasi dan dukungan dari regulator, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara, mitra, pihak terkait, kru pesawat, dan seluruh karyawan, semoga penyelenggaraan umroh berjalan lancar," ungkapnya.

Untuk penerbangan umroh, Lion Air melayani dari 11 kota, sebagai berikut :

1.Medan – Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO).
2. Padang – Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat (PDG).
3. Pekanbaru – Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Riau (PKU).
4. Batam – Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batu Besar, Kepulauan Riau (BTH).
5. Palembang – Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Sumatera Selatan (PLM).
6. Jakarta – Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK).
7. Solo – Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo, Boyolali, Jawa Tengah (SOC).
8. Surabaya – Bandar Udara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur (SUB).
9. Balikpapan – Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Kalimantan Timur (BPN).
10. Banjarmasin – Bandar Udara Internasional Syamduddin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (BDJ).
11. Makassar – Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi, Selatan (UPG).

Menurut Danang, Lion Air mengoperasikan tiga Airbus 330-300 (440 kursi) dan dua Airbus 330-900NEO (433 kursi). Rata-rata pesawat berusia muda. Seluruh pesawat telah menjalani perawatan intensif, dalam kondisi terbaik dan laik terbang (airworthy for flight).

Pengoperasian Airbus 330-900NEO menjadi bagian dari langkah strategis Lion Air guna memperkuat pengembangan bisnis penerbangan jarak jauh (long haul) yang memerlukan waktu tempuh lebih dari 13 perjalanan tanpa henti (nonstop).

Inagurasi pertama Airbus 330-900NEO dari Solo melalui Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo di Boyolali, Jawa Tengah (SOC) menggunakan nomor terbang JT-118, pesawat lepas landas pada 08.30 WIB (Waktu Indonesia Barat, GMT+ 07) dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Arab Saudi (MED) pukul 15.00 waktu setempat Arabia Standard Time (AST), GMT +3.

Untuk layanan umrah 2019, kata Danang, Lion Air menargetkan tingkat kinerja ketepatan waktu (on time performance/OTP) lebih dari 85 persen. "Keseriusan ini seiring bentuk memberikan layanan terbaik kepada jemaah umroh berdasarkan sistem terstruktur dan komprehensif antara perawatan pesawat, operasional di bandar udara serta keputusan cepat dan tepat guna meminimalisir dampak keterlambatan penerbangan," ungkapnya.

Untuk diketahui maskapai penerbangan LCC memang sedang berlomba membidik pasar umroh. Sebelumnya pesawat Citilink meluncurkan penerbangan langsung dengan rute Semarang - Jeddah. Peluncuran rute pesawat milik anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) itu diluncurkan pada Senin (23/9/2019).

Berangkat dari Bandara Ahmad Yani Semarang pada pukul 07.45 WIB, pesawat Citilink membawa 174 penumpang. Penerbangan ini tidak langsung menuju Jeddah, tetapi transit terlebih dahulu di India untuk mengisi bahan bakar.

Tidak berbeda Flynas Airlines, maskapai berbiaya rendah asal Arab Saudi juga resmi melayani rute penerbangan Jakarta-Madinah dan Jeddah-Jakarta. Pembukaan rute penerbangan untuk mengakomodasi tingginya minat masyarakat Indonesia melaksanakan umroh.

Flynas akan melayani jemaah umroh dengan dua penerbangan nonstop setiap pekan antara Jakarta-Madinah dan Jeddah-Jakarta menggunakan pesawat Boeing 747-400. Secara reguler terbang setiap hari Minggu dan Selasa dari Jakarta ke Madinah dan Sabtu-Senin dari Jeddah ke Jakarta.

Tiap tahun selama dua tahun terakhir ini jumlah jemaah umroh diperkirakan mencapai 1 juta orang. Tahun ini jumlah jemaah umroh diperkirakan naik menjadi 1,2 juta orang.

Seiring maraknya maskapai berbiaya rendah yang membidik pasar umroh, kita bisa nabung reksadana untuk menyiapkan tabungan umroh ke Tanah Suci. Dengan cara itu, maka nabung umroh menjadi kian terjangkau dan tidak terasa berat. Selengkapnya simak ulasan berikut :

Cara Siapkan Tabungan Umroh

Di platform Bareksa Umroh  tersedia beberapa paket perjalanan umroh yang bisa dipilih, antara lain paket Barokah, Karomah, Kamilah, Milad, Ramadhan, hingga paket Hemat 12 Hari.

Untuk paket Hemat yang senilai Rp21,5 juta, fasilitas yang akan didapatkan :

-Tiket Pesawat Ekonomi Jakarta-Jeddah (PP)
 - Visa Umrah
- Manasik
- Akomodasi (Hotel) dan Transportasi (Bis) Sesuai Paket Selama Program
- Ziarah (Makkah, Madinah dan Jeddah)
- Pembimbing Ibadah (Muthawif)
- Air Zam-Zam 5 (Lima) Liter
- Makan 3X Sehari
- Umrah 2X
- City Tour
- Asuransi Perjalanan
- Handling & Perlengkapan


Sumber : Bareksa

Kita coba lakukan simulasi investasi di reksadana syariah dengan menggunakan kalkulator investasi Bareksa. Untuk menyiapkan dana pokok investasi Rp21,5 juta dalam jangka waktu 24 bulan misalnya, kita mesti menabung Rp895.834 per bulan atau setara Rp29.861 per hari.

Angka itu setara dengan harga sebungkus rokok yang mencapai Rp25.000 hingga Rp29.000.

Sumber : Bareksa

Dalam jangka 2 tahun, maka dana pokok investasi di reksadana syariah yang senilai Rp21,5 juta sudah mencukupi biaya kita untuk umroh dengan paket Hemat 12 hari.

Tidak hanya itu, karena kita menempatkan dana di reksadana pasar uang syariah, maka berpotensi memperoleh imbal hasil. Misalkan kita masukkan potensi imbal hasil yang diharapkan 5 persen tahun, yang merupakan angka median rata-rata imbal hasil reksadana pasar uang syariah.

Maka hasilnya akan menjadi seperti grafik berikut ini :


Sumber : Bareksa

Dana pokok Anda selama 2 tahun di reksadana pasar uang syariah telah bertumbuh menjadi Rp22,562.403. Artinya tabungan umroh  tersebut berpotensi meraih imbal hasil Rp1,06 juta yang bisa digunakan untuk tambahan uang saku untuk membiayai perjalanan umroh kita. Nilai itu jauh lebih baik jika hanya di tabungan syariah biasa atau bahkan deposito. 

Tidak terasa bukan, hanya dengan Rp29 ribuan per hari yang setara dengan harga sebungkus rokok, kita bisa menabung untuk biaya umrah. Menabung di reksadana syariah juga halal dan bebas riba sesuai fatwa MUI.

Tertarik untuk mencoba?

Untuk diketahui, PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa), yang mengoperasikan marketplace investasi terintegrasi Bareksa.com, pada 10 Juli 2019 secara resmi telah meluncurkan Bareksa Umroh, platform yang menawarkan layanan rencana simpanan di reksa dana syariah untuk membiayai perjalanan ibadah umrah. Informasi selengkapnya mengenai Bareksa Umroh klik tautan ini

***

Ingin berinvestasi di reksa dana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Tags: