Berita / SBN / Artikel

Benarkah Imbalan SR014 Lebih Kecil dari Seri Sebelumnya? Ini Perbandingannya

Abdul Malik • 26 Feb 2021

an image
Ilustrasi kinerja investasi reksadana saham obligasi sukuk yang ditampilkan dengan grafik dan data di atas kertas bersama dengan pensil, kalkulator dan kaca pembesar.

Secara historis, selisih imbalan SR014 dengan bunga acuan BI, termasuk besar dari seri sebelumnya

Bareksa.com - Bagi masyarakat investor, kini sudah ada instrumen investasi berbasis syariah yang menguntungkan dan nyaris bebas risiko bagi masyarakat, yakni Sukuk Ritel (SR). SR merupakan salah satu jenis Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). SR khusus ditawarkan untuk individu atau perseorangan, sehingga dinamakan ritel.

Teranyar, pemerintah mulai menawarkan instrumen surat utang syariah yang khusus untuk investor ritel berjenis Sukuk Ritel (SR) seri SR014. Tidak hanya untuk memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2021, SR014 juga ditujukan untuk menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional.

Pembelian produk investasi syariah yang dijamin pemerintah ini hanya bisa dilakukan pada periode penawaran 26 Februari hingga 17 Maret 2021.

Kementerian Keuangan menetapkan tingkat imbal hasil tetap (fixed coupon) 5,47 persen per tahun. SR seri terbaru ini adalah instrumen investasi syariah yang aman karena dijamin pemerintah, serta dikhususkan untuk masyarakat ritel yang bisa dibeli secara online.

SR014 diterbitkan dalam bentuk tanpa warkat dan dapat diperdagangkan (tradable) di pasar sekunder sampai dengan jatuh temponya yakni 3 tahun, tepatnya pada 10 Maret 2024.

Investasi ini cocok bagi investor pemula ataupun investor ritel karena modal awal untuk membeli sukuk ini sangat terjangkau, yakni mulai dari Rp1 juta (1 unit) dan maksimal Rp3 miliar (3000 unit).

Kemudian instrumen tersebut juga cocok untuk investor yang memiliki profil risiko rendah atau penghindar risiko (risk averse), karena pembayaran imbal hasil dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin oleh Undang-Undang SBSN dan dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya.

Spread SR dan Sinyal Makro Ekonomi Indonesia

Bila dibandingkan dengan seri sebelumnya, SR014 terkesan memberikan imbal hasil (return) yang lebih kecil. Akan tetapi, bila dilihat secara makro, hal ini wajar mengingat kondisi ekonomi yang masih mengalami kontraksi.

Sebelumnya, SR013 memberikan imbal hasil 6,05 persen atau lebih tinggi 58 basis poin (bps) atau 0,58 persen dibandingkan kupon SR014 sebesar 5,47 persen.

Perbandingan Kupon, Suku Bunga Acuan, dan Spread SR secara Historikal

Seri

Imbal Hasil

Tanggal Penerbitan

Suku Bunga Acuan

Spread

SR001

12.00%

25-Feb-09

8.25%

3.75%

SR002

8.70%

10-Feb-10

6.50%

2.20%

SR003

8.15%

23-Feb-11

6.75%

1.40%

SR004

6.25%

21-Mar-12

5.75%

0.50%

SR005

6.00%

27-Feb-13

5.75%

0.25%

SR006

8.75%

5-Mar-14

7.50%

1.25%

SR007

8.25%

11-Mar-15

7.50%

0.75%

SR008

8.30%

10-Mar-16

7.00%

1.30%

SR009

6.90%

22-Mar-17

4.75%

2.15%

SR010

5.90%

21-Mar-18

4.25%

1.65%

SR011

8.05%

26-Mar-19

6.00%

2.05%

SR012

6.30%

26-Mar-20

4.75%

1.55%

SR013

6.05%

30-Sep-20

4.00%

2.05%

SR014

5.47%

24-Mar-21

3.50%

1.97%

Sumber: Kemenkeu, diolah Bareksa

Spread dalam imbal hasil SR014 ini merupakan excess return (selisih antara imbal hasil dengan suku bunga acuan) yang diberikan agar diharapkan mampu menarik perhatian para investor. Pada umumnya, spread diberikan berdasarkan kondisi makro ekonomi saat periode penerbitan SR.

Semakin tinggi spread atau excess return yang diberikan, maka secara umum kondisi makro ekonomi di periode tersebut cenderung rentan akibat banyaknya sentimen ketidakpastian (uncertainty), seperti saat ini berupa pandemi Covid-19 yang masih terus mengalami peningkatan kasusnya di Indonesia.

Saat ini, suku bunga sudah turun 1 kali sejak awal tahun dari yang sebelumnya 3,75 persen di akhir 2020 kemudian menjadi 3,5 persen pada saat ini, spread yang diberikan pemerintah pada penerbitan SR seri SR014 terlihat menurun dibandingkan seri SR013.

Namun jika dibandingkan SR012, selisih imbalan SR014 dengan bunga acuan BI justru lebih besar. Tercatat SR dengan spread terkecil ialah seri SR005, adapun selisih terbesar dicatatkan seri SR001.

Secara sederhana, excess return yang lebih rendah menggambarkan kondisi risiko yang akan dihadapi oleh investor juga lebih kecil dibandingkan dengan spread yang lebih tinggi di periode penerbitan SR sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan ekspektasi pemulihan ekonomi pada tahun ini sehingga kompensasi yang diterima investor tidak sebesar di periode sebelumnya.

Namun yang perlu diingat, imbal hasil SR014 tidak akan berubah sampai jatuh tempo karena memberikan kupon tetap (fixed coupon) serta telah dijamin oleh pemerintah baik pokok maupun imbal hasilnya, sehingga instrumen ini nyaris tanpa risiko yang berarti.

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

SR014 adalah satu seri Surat Berharga Negara (SBN)  ritel yang bisa dipesan online di Bareksa selama masa penawaran.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).

Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SR014 saat penawaran dibuka.