Berita / SBN / Artikel

Surplus Neraca Dagang Dongkrak Pasar SBN, ORI018 Laris Terjual

Abdul Malik • 16 Oct 2020

an image
Pekerja beraktivitas di area bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (17/10/2019). Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan surplus US$2,44 miliar pada September 2020. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.

Yield SBN tenor 10 tahun yang merupakan acuan yield Obligasi Negara turun ke level 6,88 persen pada 13 oktober 2020

Bareksa.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terjadi surplus neraca perdagangan US$2,44 miliar pada September 2020. Surplus terjadi karena nilai ekspor pada September 2020 lebih tinggi dibanding nilai impor. Tercatat, nilai ekspor pada September ini US$14,01 miliar, sedangkan nilai impor US$11,57 miliar.

"Jadi, selama 5 bulan berturut-turut Indonesia telah mengalami surplus. Surplusnya lebih besar dibanding bulan Agustus US$2,35 miliar," kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (15/10/2020).

Neraca Dagang Surplus, Pasar SBN Menguat

Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada Kamis (15/10/2020) kembali ditutup menguat, setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data ekspor-impor periode September 2020.

Mayoritas SBN ramai dikoleksi oleh investor pada perdagangan kemarin. Yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan acuan yield obligasi negara telah turun ke level 6,88 persen pada 13 oktober 2020. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang naik. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/10.000 atau 0,01 persen.

Pasar sekunder SBN yang terus menguat, membuat animo penjualan obligasi retail yakni Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI018 juga ikut meningkat. Hal itu dikarenakan fitur ORI018 yang bisa diperdagangkan (tradable) dengan jangka waktu 3 tahun.

Penjualan ORI018 hingga Jumat pagi (16/10/2020), atau hari ke-16 masa penawaran berhasil menembus Rp5,11 triliun atau melampaui target awal Rp5 triliun. Kuota pemesanan sudah naik jadi Rp7 triliun dari sebelumnya Rp6 triliun kemarin. Artinya penjualan ORI018 hingga Jumat pagi sudah merealisasi 73,04 persen dari kuota Rp7 triliun. Dengan demikian kuota pemesanan masih tersisa Rp1,88 triliun untuk masa penawaran 5 hari lagi hingga ditutup pada 21 Oktober 2020 pukul 10.00 WIB.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu saat ini tengah menawarkan ORI018 dengan kupon tetap 5,7 persen per tahun. 

​ORI018 merupakan SBN Ritel kelima yang diterbitkan tahun ini, setelah sebelumnya pemerintah sukses merilis SBR009, SR012, ORI017 dan SR013.

Secara rinci berikut realisasi penjualan SBN ritel hingga September 2020 :

SBN Ritel
Tanggal Penerbitan
Realisasi Penerbitan
SBR009
27 Januari - 13 Februari 2020
Rp2,25 triliun
SR012
24 Februari - 18 Maret 2020
Rp12,14 triliun
ORI017
15 Juni - 9 Juli 2020
Rp18,33 triliun
SR013
28 Agustus - 23 September 2020​
Rp25,66 triliun​

Sumber : Kemenkeu, diolah Bareksa

(KA02/AM)

***

​​Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

ORI018 hanya bisa dipesan selama masa penawaran pada 1-21 Oktober 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).

Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan ORI018.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.