Berita / SBN / Artikel

Pasar SUN Dibayangi Aksi Ambil Untung

Bareksa • 02 Mar 2020

an image
Ilustrasi sejumlah investor sedang membandingkan data investasi reksadana saham obligasi surat berharga negara di kertas handphone laptop.

Imbal hasil SR012 lebih menarik dibandingkan dengan yield obligasi pemerintah tenor serupa

Bareksa.com - Harga Surat Utang Negara (SUN) diprediksi melemah pekan ini karena dibayangi aksi ambil untung (profit taking). Namun, penerbitan obligasi pemerintah pada Selasa (3/3/2020) diperkirakan masih menarik minat investor dengan potensi penawaran hingga Rp50 triliun.

Associate Director Fixed Income PT Anguerah Seuritas, Ramdhan Ario Maruto mengatakan, wabah virus korona mulai menekan harga obligasi dalam perdagangan tiga hari terakhir selama pekan lalu. Hal tersebut setidaknya terlihat pada kenaikan imbal hasil (yield) seri 10 tahun yang terus bergerak ke level 6,9 persen.

"Pekan ini, seri 10 tahun diprediksi terus mendekati 7 persen. Aksi profit taking kemungkinan masih ada karena investor saat ini beralih ke investasi safe haven seperti emas dan ada penguatan dolar Amerika Serikat," jelas dia, seperti dikutip Investor Daily di Jakarta, Minggu (1/3/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang diolah Bareksa, yield SUN bertenor 10 tahun per 27 Februari 2020 naik ke 6,72 persen, dibandingkan sehari sebelumnya di 6,58 persen. Yield obligasi seri benchmark ini sempat menyentuh level terendah tahun ini di 6,52 persen pada 20 Februari 2020.

Grafik Pergerakan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun

Sumber: Bursa Efek Indonesia, diolah Bareksa.com

Sementara itu, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan bersiap menggelar lelang pada 3 Maret dengan target indikatif Rp15 triliun dari penaaran tujuh seri obligasi.

Menurut Ramdhan, penawaran yang masuk pada lelang pekan ini mampu menembus hingga lebih dari Rp50 triliun. Meskipun demikian, kemungkinan tak setinggi penawaran pada lelang 18 Februari yang mencetak rekor Rp127,11 triliun.

"Siklus penawaran investor memang seperti itu, yakni nilai yang selalu tinggi pada awal-awal tahun dan mulai berkurang sedikit pada Maret," jelas dia.

Secara terpisah, Associate Director Head of Research and Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus memprediksi yield seri-seri obligasi pemerintah akan mengalami kenaikan pekan ini.

Yield tenor lima tahun berpotensi bergerak dalam kisaran 6,05-6,20 persen, dan yield tenor 10 tahun dalam rentang 6,95-7,10 persen. Sementara itu, yield tenor 15 tahun berpotensi melaju dalam kisaran 7,45-7,55 persen dan yield tenor 20 tahun berkisar 7,55-7,65 persen.

Sentimen dari dalam negeri akan muncul data indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur Indonesia, yang dilanjutkan data inflasi. Selain itu, data cadangan devisa pada pekan ini.

Sementara itu, dari global, investor akan mencermati data ekonomi AS seperti PMI Markit Manufacturing, tingkat pengangguran, serta laporan pesanan pabrik-pabrik AS. Dari Tiongkok, data yang ditunggu adalah data neraca dagang dan ekspor impor.

***

Untuk investor ritel, saat ini pemerintah sedang menawarkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) seri Sukuk Ritel 012 (SR012) selama periode penawaran 24 Februari-18 Maret 2020. Investasi yang dijamin oleh pemerintah ini bisa dibeli dengan modal mulai Rp1 juta, kelipatan Rp1 juta hingga Rp3 miliar per investor.

Kupon (imbal hasil) yang ditawarkan sebesar 6,3 persen per tahun (fixed), lebih menarik dibandingkan dengan yield obligasi pemerintah tenor serupa, yakni 3 tahun. SR012 bisa diperdagangkan di pasar sekunder setelah minimum holding period, yakni mulai 11 Juni 2020.

SR012 bisa dipesan secara online melalui mitra distribusi, termasuk Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SR012.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.