
Bareksa - Rekomendasi saham perbankan tetap dipertahankan overweight, dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebagai top pick di bank besar berkat fundamental kuat dan kinerja konsisten, serta PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) di segmen small-mid caps yang mencatat perbaikan signifikan pada laba. Rekomendasi itu mempertimbangkan kinerja sektor perbankan periode 8 bulan yakni Januari-Agustus 2025.
Mengutip riset Ciptadana Sekuritas Asia (2/10), meski margin bunga bersih (NIM/Net Interest Margin) masih tertekan di kuartal III 2025, prospek pemulihan di kuartal IV semakin jelas didukung tren penurunan suku bunga acuan dan peningkatan likuiditas perbankan.
Sepanjang Januari–Agustus 2025, laba bank terkontraksi 2,8% secara tahunan (YOY) menjadi Rp128 triliun, melebar dibanding minus 1% di Juli. BBCA menjadi motor pertumbuhan dengan kenaikan laba 9%, menahan pelemahan lebih dalam di bank BUMN besar yang terkoreksi 6–10% YoY.
Namun secara bulanan (MoM), Agustus masih lemah dengan penurunan laba 10% akibat tekanan NIM, terutama di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang turun 34% MoM. Sebaliknya, BBTN justru melonjak 116% secara bulanan dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) melesat 63% MoM, justru menikmati normalisasi pasca-penyesuaian audit.
Ke depan, tekanan NIM bank BUMN diperkirakan bertahan hingga September karena beban biaya kredit (CoF) dari injeksi likuiditas yang belum tersalurkan. Namun katalis positif menanti di kuartal IV 2025 dengan turunnya BI Rate dan tingkat penjaminan LPS yang akan mendorong perbaikan margin.
Meski begitu, kenaikan suku bunga deposito dolar menjadi 4% per tahun di bank BUMN berpotensi mengalihkan dana dari deposito rupiah. Di sisi kredit, pertumbuhan semakin solid terutama di BMRI yang naik 11% secara tahunan (YoY) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 8% YoY, sementara BBCA tetap stabil di 9% YoY.
Dengan mempertimbangkan potensi pemulihan margin, pertumbuhan kredit yang sehat, serta valuasi yang relatif menarik, sektor perbankan masih menawarkan peluang investasi menarik.
Investor disarankan fokus pada saham BBCA yang defensif dengan CoC terendah (0,3%), dan BBTN yang prospektif di segmen perumahan dengan perbaikan kinerja laba yang kuat.
Saham | Rekomendasi | Kapitalisasi Pasar (Rp T) | Harga Terakhir (Rp) | Target Harga (Rp) | Potensi Naik (%) | PER (x) 25F | PBV (x) 25F | ROE (%) 25F | Yield (%) 25F |
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
BBCA | Buy | 928 | 7.525 | 11.700 | 55 | 15,5 | 3,3 | 21,8 | 4,0 |
BBRI | Buy | 579 | 3.820 | 4.800 | 26 | 10,2 | 1,8 | 17,8 | 8,9 |
BMRI | Buy | 409 | 4.380 | 5.900 | 35 | 8,2 | 1,4 | 17,3 | 10,6 |
BBNI | Buy | 152 | 4.070 | 5.275 | 30 | 7,3 | 0,9 | 12,5 | 9,2 |
BRIS | Buy | 119 | 2.580 | 3.500 | 36 | 15,1 | 2,3 | 15,8 | 1,1 |
BBTN | Buy | 18 | 1.260 | 1.500 | 19 | 4,8 | 0,5 | 10,9 | 4,3 |
BNGA | Buy | 42 | 1.685 | 2.130 | 26 | 6,0 | 0,8 | 12,9 | 9,2 |
BTPS | Buy | 11 | 1.410 | 1.780 | 26 | 8,2 | 1,0 | 13,5 | 2,4 |
Sumber: riset Ciptadana Sekuritas Asia, harga terakhir per 1/10/2025
Highlight Saham Sektor Perbankan:
- Rekomendasi: OW (Overweight)
- Kapitalisasi Pasar: Rp2.257 triliun
- PER: 12,0x (2025F) → 10,9x (2026F)
- PBV: 2,3x (2025F) → 2,1x (2026F)
- ROE: 18,7% (2025F) → 19,3% (2026F)
- Yield: 6,8% (2025F) → 6,2% (2026F)
(AM)
***
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.