Rekomendasi Saham Hari Ini BBCA, ERAA & ICBP, IHSG Rekor 8.025 Didorong BI & Fed Rate Turun

Abdul Malik • 18 Sep 2025

an image
Ilustrasi investor memantau pergerakan pasar seiring pengumuman pemotongan suku bunga BI dan The Fed. (Shutterstock)

Hari ini (18/9), IHSG diperkirakan di rentang 7.900 (support) - 8.100 (resistance) dengan peluang ditutup lebih tinggi

Bareksa - Tim Analis Bareksa merekomendasikan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebagai saham pilihan hari ini (18/9), menyusul Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat menembus rekor tertinggi baru (ATH). Reli IHSG didorong dua sentimen utama yakni pemotongan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate. 

1. BBCA: beli di Rp7.700-7.850

Saham BBCA ditutup di Rp7.850 (17/9). Saham bank swasta terbesar Tanah Air direkomendasikan beli dengan harga masuk di rentang Rp7.700-7.850, dengan target harga ambil untung di Rp8.200 dan Rp8.400, serta stop rugi Rp7.500. 

2. ERAA: beli untuk trading di Rp440-454

Saham ERAA ditutup di Rp454 (17/9). Saham emiten distributor telelpon seluler itu direkomendasikan beli untuk trading di harga Rp440-454, dengan target harga ambil untung di Rp470 dan Rp480, serta stop rugi Rp420. 

3. ICBP: beli di Rp9.200-9.475

Saham ICBP ditutup di Rp9.500 (17/9). Saham emiten produsen makanan olahan dan mi instan itu direkomendasikan beli dengan harga masuk di rentang Rp9.200-9.475, dengan target harga ambil untung di Rp9.775 dan Rp9.950, serta stop rugi di Rp8.975. 

Tabel: Rekomendasi Saham Hari Ini (18/9)

Stock Pick (Rp)
BBCA
ERAA
ICBP

Last Price

7.850

454

9.500

Recommendation

Buy

Trading Buy

Buy

Entry Range

7.850

454

9.475

7.700

440

9.200

Target Price (TP) 1

8.200

470

9.775

Target Price (TP) 2

8.400

480

9.950

Stop Loss

7.500

420

8.975

Sumber: Tim Analis Bareksa, last price per 17/9/2025

Highlight Pasar

IHSG naik 0,86% ke level 8.025 (17/9), merupakan level penutupan tertinggi sepanjang masa (ATH), meskipun investor asing mencatatkan net sell Rp152 miliar. Mengutip riset Ciptadana Sekuritas Asia (18/9), sektor penopang IHSG antara lain industrials (2,83%), technology (2,47%), healthcare (1,05%), consumer non-cyclical (1,01%), properties & real estate (0,92%), financials (0,83%), energy (0,72%), infrastructures (0,65%), transportation & logistic (0,35%), basic materials (0,24%), dan consumer cyclical (0,14%).

Saham penggerak indeks yaitu BBRI (2,18% ke Rp4.220), BRPT (6,9% ke Rp2.480), dan TLKM (1,21% ke Rp3.340). Rupiah menguat 10 poin ke 16.430 per dolar AS. Secara teknikal, hari ini (18/9), IHSG diperkirakan bergerak di rentang 7.900 (support) - 8.100 (resistance) dengan kemungkinan penutupan di level yang lebih tinggi.

IHSG dibayangi sentimen penurunan suku bunga BI jadi 4,75% (17/9), pemangkasan kelima sepanjang 2025 dengan total pemotongan 1,25%. Penurunan BI Rate di luar ekspektasi pasar, karena mayoritas memperkirakan suku bunga tetap 5%. 

Senada, untuk pertama kalinya di 2025, pada Kamis dinihari WIB, Federal Reserve juga memotong suku bunga 0,25% jadi 4-4,25%. Bank Sentral AS itu mengisyaratkan suku bunga masih akan dipangkas 2 kali lagi hingga akhir 2025. Putusan The Fed ini sesuai harapan pasar. 

Beli Saham di Sini

(Sigma Kinasih CTA, CFP/Christian Halim/AM)

***

DISCLAIMER​​​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.​