
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,78% ke level 7.629 akibat investor asing mencatat net sell Rp4,5 triliun (9/9). Menurut riset teknikal Ciptadana Sekuritas Asia (9/9), sektor saham yang jadi penekan antara lain Teknologi (-1,86%), Keuangan (-1,73%), Infrastruktur (-1,36%), Energi (-1,25%), Properti & Real Estate (-0,94%), Consumer Non-Cyclical (-0,29%), dan Bahan Baku (-0,24%).
Saham yang menekan indeks yaitu BBRI (-2,82% ke Rp3.790), BMRI (-4,01% ke Rp4.310), dan BBCA (-2,27% ke Rp7.525). Rupiah melemah 171 poin ke 16.475 per dolar AS. Hari ini IHSG diprediksi bergerak di rentang 7.548 (support) – 7.771 (resistance) dengan kemungkinan penutupan di level yang lebih tinggi atau rebound.
Menurut Tim Analis Bareksa, besarnya nilai outflow asing karena pasar kurang menyukai perubahan mendadak, yakni terkait pergantian (reshuffle) Menteri Keuangan dari Sri Mulyani Indrawati digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa. Hal ini menimbulkan reaksi negatif, namun berpeluang akan mereda seiring waktu.
Kondisi ini bisa jadi peluang di saham emas, seiring harga logam kuning yang terus mencatat rekor tertinggi sepanjang masa (all time high) dalam beberapa waktu terakhir. Terakhir harga emas di pasar spot dunia menembus rekor harga intraday US$3.668 per ons (9/9). Saham sawit juga layak dilirik seiring potensi kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO) di masa mendatang, akibat melemahnya produksi.
Sumber: Investing.com
Meski begitu, beberapa saham emiten tersebut dinilai sudah mulai overbought, sehingga investor bisa mempertimbangkan strategi investasi saat harga terkoreksi (buy on pullback). Tim Analis Bareksa merekomendasikan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) sebagai saham pilihan hari ini (10/9).
Stock Pick (Rp) | BRMS | ANTM | LSIP |
|---|---|---|---|
Last Price | 510 | 3.660 | 1.355 |
Recommendation | Buy on Pullback | Buy on Pullback | Trading Buy |
Entry Range | 480 | 3.400 | 1.300 |
500 | 3.600 | 1.350 | |
Target Price (TP) 1 | 530 | 3.800 | 1.380 |
Target Price (TP) 2 | 550 | 4.000 | 1.400 |
Stop Loss | 460 | 3.200 | 1.270 |
Sumber: Tim Analis Bareksa, last price per 1/9/2025
Harga saham BRMS menguat 0,99% jadi Rp510 (9/9). Saham emiten tambang emas ini direkomendasikan beli saat harga sedang terkoreksi (buy on pullback) dengan harga masuk di rentang Rp480-500, target harga ambil untung di Rp530 dan Rp550, serta stop rugi di Rp460.
Harga saham ANTM naik 1,39% jadi Rp3.660 (9/9). Saham emiten tambang mineral pelat merah ini direkomendasikan beli saat harga terkoreksi di rentang harga masuk Rp3.400-3.600, target harga ambil untung di Rp3.800 dan Rp4.000, serta stop rugi di Rp3.200.
Harga saham LSIP naik 3,4% jadi Rp1.355 (9/9). Saham emiten CPO ini direkomendasikan beli saat harga terkoreksi dengan harga masuk di rentang Rp1.300-1.350, target harga ambil untung di Rp1.380 dan Rp1.400, serta stop rugi di Rp1.270.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih CTA, CFP/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.