
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu melemah 1,5% ke level 7.830 pada Jumat (29/8). Pelemahan IHSG akibat sentimen gejolak politik dalam negeri. Meski begitu, total transaksi asing sepanjang pekan lalu 25-29 September masih net buy Rp2,3 triliun.
Tim Analis Bareksa menyarankan agar investor dengan profil risiko agresif tetap cermat dan selektif dalam bertransaksi saham-saham pilihan. Jika terjadi penurunan di IHSG, maka bisa dimanfaatkan untuk akumulasi bertahap di saham-saham berfundamental baik. Serta saham sektor komoditas yang bisa dipertimbangkan untuk trading buy.
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) sebagai saham pilihan hari ini (1/9).
Stock Pick (Rp) | SILO | BSSR | HRTA |
|---|---|---|---|
Last Price | 2.220 | 3.980 | 690 |
Recommendation | Trading Buy | Trading Buy | Trading Buy |
Entry Range | 2.220 | 3.980 | 690 |
2.150 | 3.930 | 650 | |
Target Price (TP) 1 | 2.300 | 4.050 | 725 |
Target Price (TP) 2 | 2.400 | 4.100 | 750 |
Stop Loss | 2.100 | 3.890 | 600 |
Sumber: Tim Analis Bareksa, last price per 29/8
Saham SILO naik 3,26% jadi Rp2.220 (29/8). Saham emiten rumah sakit itu direkomendasikan trading buy dengan harga masuk di rentang Rp2.150-2.220, dengan target harga ambil untung di Rp2.300-2.400, serta stop rugi di Rp2.100.
Saham BSSR menguat 0,75% jadi Rp3.980 (29/8). Saham perusahaan tambang batu bara itu direkomendasikan trading buy dengan harga masuk di kisaran Rp3.930-3.980, dengan target harga ambil untung di Rp4.050 dan Rp4.100, serta stop rugi di Rp3.890.
Saham HRTA naik 0,73% jadi Rp690 (29/8). Saham perusahaan manufaktur emas itu direkomendasikan trading buy dengan harga masuk di rentang Rp650-690, target harga ambil untung di Rp725 dan Rp750, serta stop rugi di Rp600.
Menurut Bursa Efek Indonesia, pekan lalu IHSG berhasil mencetak rekor baru all time high (ATH). Pada Kamis (28/8), IHSG ditutup di level 7.952,088, melampaui rekor sebelumnya di level 7.943,825 yang tercatat sehari sebelumnya, Rabu (27/8).
Tak hanya IHSG, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) juga menorehkan pencapaian baru, mencapai Rp14.377 triliun pada Kamis (28/8), lebih tinggi dari rekor sebelumnya Rp14.372 triliun. Bahkan, pada Jumat (29/8), frekuensi transaksi saham kembali memecahkan rekor dengan 2,49 juta kali transaksi, melampaui capaian Senin (25/8) sebesar 2,36 juta kali transaksi.
Meski begitu, secara mingguan IHSG justru sedikit melemah 0,36% ke level 7.830,493 dibanding penutupan pekan lalu di 7.858,851. Dari sisi investor asing, terjadi net sell Rp1,12 triliun pada perdagangan Jumat (29/8). Secara kumulatif sepanjang tahun 2025, investor asing masih membukukan jual bersih Rp50,95 triliun.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih CTA, CFP/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.