Stock Pick : IHSG Naik Tipis, Rekomendasi Saham Hari Ini ASSA, AKRA dan BBNI

Hanum Kusuma Dewi • 28 Feb 2024

an image
Ilustrasi investor memantau perkembangan pasar saham dan IHSG, serta memilih saham unggulan sesuai rekomendasi stock pick Tim Analis Bareksa. (Shutterstock)

Pasar menanti rilis data inflasi RI Februari 2024 yang diramal meningkat dan PDB AS kuartal IV 2023 yang diprediksi turun jadi 3,3%

Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 0,02% di level 7.285,32 pada Selasa (27/2/2024) ditopang penguatan saham sektor teknologi, transportasi dan logistik, serta energi. Saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa untuk trading hari ini (28/2) yakni ASSA, AKRA dan BBNI. 

Stock Pick

ASSA

AKRA

BBNI

Last price

Rp740

Rp1.655

Rp6.000

Recommendation

Buy

Trading buy

Buy on weakness

Entry range

Rp745

Rp1.655

Rp6.000

Rp715

Rp1.630

Rp5.825

Target price (TP) 1

Rp770

Rp1.680

Rp6.125

Target price (TP) 2

Rp795

Rp1.700

Rp6.225

Stop loss

Rp685

Rp1.600

Rp5.700

Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 27/2/2024

Beli Saham di Sini

ASSA : last price Rp740

Harga saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) naik 2,07% atau bertambah 15 poin menjadi Rp740 pada Selasa (27/2). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saham ASSA di rentang harga Rp715 dan Rp745, dengan target harga ambil untung di Rp770 dan Rp795, serta stop rugi di Rp685. 

AKRA : last price Rp1.655

Harga saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) meningkat 2,16% atau bertambah 35 poin menjadi Rp1.655 pada Selasa (27/2). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham AKRA di kisaran Rp1.630 dan Rp1.655, dengan target harga ambil untung di Rp1.680 dan Rp1.700, serta stop rugi di Rp1.600.

BBNI : last price Rp6.000

Harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menguat 1,69% atau bertambah 100 poin menjadi Rp6.000 pada Selasa (27/2). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BoW) di rentang harga Rp5.825 dan Rp6.000, dengan target harga ambil untung di Rp6.125 dan Rp6.225, serta stop rugi di Rp5.700. 

Beli Saham di Sini

Sentimen yang membayangi IHSG: 

1. Rilis data inflasi Februari 2024 pada Jumat (1/3/2024) yang diprediksi naik akibat lonjakan harga pangan
2. Potensi twin deficit (defisit kembar) RI akibat defisit transaksi berjalan US$1,6 miliar dan defisit APBN Rp347,6 triliun di 2023 atau 1,65% dari produk domestik bruto (PDB)
3. Rilis data PDB Amerika Serikat (AS) kuartal IV 2023 pada Rabu (28/2) waktu setempat yang diprediksi turun jadi 3,3%, dari sebelumnya 4,9%.

Berita Korporasi

PNBS

PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) mencatatkan laba bersih sebesar Rp244,69 miliar hingga akhir periode 31 Desember 2023, turun dari laba bersih Rp250,53 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib mencapai Rp1,12 triliun, sementara laba usaha tercatat sebesar Rp237,94 miliar, mengalami penurunan dari laba usaha sebesar Rp253,84 miliar.

ASII

PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan pendapatan bersih konsolidasian Grup pada tahun 2023 sebesar Rp316,6 triliun, meningkat 5% dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi Grup di GoTo dan Hermina, mencapai laba bersih tertinggi perusahaan sebesar Rp34 triliun, 12% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp28,9 triliun. Jika penyesuaian nilai wajar tersebut diperhitungkan, maka laba bersih Grup meningkat 17% menjadi Rp33,8 triliun.

Sementara itu, ASII berencana membagikan dividen final untuk tahun buku 2023 sebesar Rp421 per saham, lebih rendah dibandingkan dividen tahun buku 2022 yang sebesar Rp552 per saham.

BNII

Pada akhir 2023, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatat laba bersih setelah pajak dan kepentingan non-pengendali mencapai Rp1,74 triliun, naik 18,5% secara tahunan. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan 3,7% dalam pendapatan bunga bersih, didukung oleh imbal hasil aset yang lebih tinggi dan komposisi aset yang lebih baik. Margin bunga bersih juga meningkat menjadi 5%, meskipun biaya simpanan meningkat akibat kenaikan suku bunga BI sepanjang tahun.

(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.