Moody's : Penerbitan Obligasi Berkelanjutan Global Bakal Tembus US$950 Miliar di 2024

Hanum Kusuma Dewi • 26 Jan 2024

an image
Ilustrasi penerbitan obligasi global atau global bond yang biasanya dalam denominasi dolar AS. (Shutterstock)

Pendorong pertumbuhan terkait meningkatnya risiko iklim dan teknologi baru yang diimbangi oleh suku bunga yang lebih tinggi

Bareksa.com - Moody's Investors Service memperkirakan penerbitan obligasi berkelanjutan (sustainable bond) mencapai US$950 miliar pada 2024 atau hanya sedikit berubah dari US$946 miliar pada 2023. Hal itu diyakini bakal terjadi meski lingkungan ekonomi sedang bergejolak.

Mengutip The Business Times, Jumat, 26 Januari 2024, lembaga pemeringkat kredit tersebut memproyeksikan pangsa obligasi berkelanjutan di pasar penerbitan global secara keseluruhan pada 2024 akan tetap sama dengan puncaknya sebesar 14 persen pada 2022 dan 2023.

"Kami memperkirakan volume obligasi berkelanjutan akan tetap datar pada 2024, dengan pendorong pertumbuhan terkait meningkatnya risiko iklim dan teknologi baru yang diimbangi oleh suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka panjang dan pertumbuhan ekonomi yang moderat baik di negara maju maupun berkembang," kata Moody's.

Pada 2023, volume obligasi global yang ramah lingkungan, sosial, keberlanjutan, dan terkait keberlanjutan berjumlah US$946 miliar, naik sekitar dua persen dari US$925 miliar pada 2022.

Moody's menggarisbawahi bahwa peningkatan investasi pada teknologi ramah lingkungan yang sedang berkembang dan peningkatan fokus pada pendanaan transisi akan memacu penerbitan obligasi ramah lingkungan, terutama di negara-negara berkembang.

Penerbitan obligasi berkelanjutan di Asia-Pasifik (APAC) terus meningkat. Nilainya hampir tiga kali lipat menjadi US$194 miliar pada 2021, sebelum mencapai rekor tertinggi sebesar US$219 miliar pada 2022 dan US$234 miliar pada 2023, kata badan tersebut.

"Meningkatnya fokus pada pendanaan transisi akan menjadi ciri khas kawasan ini pada 2024, yang akan mendukung penerbitan obligasi yang kuat," kata Moody.s.

Moody's mencatat beberapa yurisdiksi di APAC telah menerapkan atau sedang mengembangkan kebijakan keuangan berkelanjutan. Hal ini mencakup Pedoman Dasar Jepang tentang Pendanaan Transisi Iklim dan Taksonomi Singapura-Asia untuk Keuangan Berkelanjutan dari Otoritas Moneter Singapura. 

Beli Saham, Klik di Sini

(IQPlus/02532087/hm) 

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.