Pengertian Investasi Saham, Keuntungan, Risiko dan Cara Membelinya

Abdul Malik • 02 Jan 2024

an image
Ilustrasi investor generasi milenial atau gen Z memantau pergerakan pasar saham atau IHSG dan berinvestasi melalui fitur Bareksa Saham. (Shutterstock)

Investasi saham ialah penanaman modal dengan bentuk penyertaan dana oleh seseorang maupun badan usaha di suatu perusahaan

Bareksa.com - Banyak kisah orang sukses mendulang cuan dari investasi saham, namun tidak sedikit pula testimoni investor yang tekor dari investasi ekuitas tersebut. Karena itu sebelum berinvestasi saham, Kamu sebaiknya memahami dulu apa itu pengertian investasi saham, potensi keuntungan dan risikonya. 

Dilansir sikapiuangmu.ojk, saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) pada suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan begitu, investasi saham ialah penanaman modal dengan bentuk penyertaan dana oleh seseorang maupun badan usaha di suatu perusahaan.

Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak yang berinvestasi saham memiliki klaim (hak) atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Beberapa cara untuk berinvestasi saham ialah dengan membeli saham suatu perusahan saat penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), atau membeli di pasar sekunder yakni melalui perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Investasi Saham di Sini

Di pasar sekunder (bursa) atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham berfluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. 

Permintaan dan penawaran atas suatu dipengaruhi banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik berhubungan saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri di mana perusahaan tersebut berada), maupun faktor yang sifatnya makro atau eksternal, seperti perkembangan tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar, dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik.

Keuntungan Investasi Saham

1. Mendapatkan dividen

Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh Dewan Direksi perusahaan dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2. Capital gain

Capital gain adalah keuntungan ketika investor menjual saham dengan harga yang lebih tinggi dari harga belinya. 

3. Bonus saham 

Keuntungan berikutnya adalah bonus saham. Tidak semua perusahaan memberikan saham bonus kepada investor. Saham bonus ini biasanya berasal dari agio saham. Agio ini merupakan selisih antara harga jual dengan harga normal saham pada saat perusahaan terkait melakukan penawaran. 

4. Likuiditas tinggi 

Keuntungan investasi saham adalah tingkat likuiditas tinggi. Ini karena saham merupakan aset yang likuid, jadi mudah untuk diperjualbelikan (via Bursa). Dengan adanya likuiditas tinggi, Kamu dapat dengan mudah membeli serta menjual produk saham apapun di bursa saham. 

5. Potensi keuntungan tinggi

Berbanding lurus dengan risikonya yang tinggi, berinvestasi saham juga berpotensi meraih keuntungan tinggi. Buat investor dengan profil risiko agresif, berinvestasi saham tentu lebih menarik ketimbang investasi di deposito atau obligasi. Apalah jika saham tersebut membagikan dividen jumbo ke investor. Hal itu menambah daya tarik suatu saham. 

Investasi Saham di Sini

Risiko Investasi Saham

1. Tidak mendapatkan dividen

Umumnya perusahaan membagi dividen ketika berhasil mencatatkan kinerja yang baik. Namun ketika kinerja perusahaan menurun atau bahkan merugi, maka perusahaan tidak dapat membagikan dividen. 

2. Capital loss

Capital loss merupakan kebalikan capital gain. Hal ini terjadi jika Kamu menjual saham di harga lebih rendah dari harga beli.

3. Risiko likuidasi

Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, para pemegang saham memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan, setelah seluruh kewajiban emiten dibayarkan. Kemungkinan terburuknya adalah jika tidak ada lagi aktiva yang tersisa, maka pemegang saham tidak akan memperoleh apa-apa. 

Likuidasi adalah proses pembubaran perusahaan dengan menjual semua aset, menyelesaikan kewajiban, serta mendistribusikan dana sisa ke para pemegang saham. Kebangkrutan menjadi penyebab suatu perusahan dilikuidasi. Kebangkrutan terjadi ketika perusahaan tidak dapat membayar utang saat jatuh tempo. Dalam hal ini, aset perusahaan akan dijual untuk membayar utang, jika perusahaan dianggap bangkrut.

4. Risiko delisting

Risiko selanjutnya ialah terhapusnya saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau dari listing (delisting), sehingga investor harus menjual saham tersebut tidak peduli berapa nilainya. Artinya, saham yang sebelumnya diperdagangkan di BEI akan dihapus dari daftar perusahaan publik, sehingga sahamnya tidak dapat diperjualbelikan secara bebas di pasar modal.  Emiten yang telah tercatat dan diperdagangkan di BEI bisa keluar atau dikeluarkan apabila terjadi kondisi-kondisi tertentu. Penghapusan ini bisa bersifat sukarela (voluntary delisting) maupun paksaan (force delisting).

Investasi Saham di Sini

Membeli Saham

Kamu bisa membeli saham suatu emiten di pasar modal, melalui 2 cara:

1. Membeli di pasar perdana, yaitu pada saat saham ditawarkan pertama kalinya kepada masyarakat/investor (yang lazim disebut Penawaran Umum Perdana Saham atau IPO atau go public).

2. Membeli di pasar sekunder, yaitu membeli saham yang dimiliki investor lainnya melalui perusahaan efek (broker) yang menjadi anggota bursa (AB). Hanya perusahaan efek yang menjadi anggota bursa (AB) yang dapat melakukan jual-beli saham melalui sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia (Jakarta Automated Trading System/JATS).

Cara Membeli Saham di Bareksa

Super app investasi, Bareksa telah menghadirkan inovasi terbarunya dengan meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia (9/11/2023). Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya. Dengan fitur ini, Kamu tidak hanya bisa mengamankan investasi di Surat Berharga Negara (SBN) dan reksadana, namun juga meraih potensi imbal hasil dari investasi saham-saham idamanmu.

Setelah menentukan saham-saham yang akan Kamu incar, selanjutnya Kamu bisa mulai membeli saham idamanmu di Bareksa, caranya:

A. Pilih saham yang akan dibeli dalam Watchlist, Trending, atau cari kode emiten secara manual di Bursa

Sumber : Bareksa Saham

B. Tekan tombol "Beli", tentukan harga dan jumlah lot pembelian. Pastikan Cash Balance yang Kamu miliki mencukupi.

C. Review pembelian, lalu konfirmasi Order Beli kamu. Kamu bisa mengecek seluruh order beli dan jual di tab Order List emiten tersebut dan halaman Transaksi.

Investasi Saham di Sini

Minimum pembelian saham

Minimum pembelian saham adalah 1 lot atau 100 lembar saham. Harga yang tertera di bursa adalah harga 1 lembar saham. Misalkan Kamu ingin membeli saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang pada penutupan Selasa sore (2/1/2024) naik 4,14% di harga Rp1.385, maka minimal dana yang perlu Kamu siapkan ialah Rp138.500 untuk membeli 1 lot atau 100 lembar saham BRPT.

Sumber : Bareksa Saham

Jadi paham bukan apa itu investasi saham, keuntungan, risiko dan cara membelinya. Ayo segera berburu saham idaman dan capai target finansialmu melalui super app investasi Bareksa.

Investasi Saham di Sini

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.