Stocks Pick : IHSG Kembali Naik 0,3% Sepekan, Ini Rekomendasi Saham TBIG, ICBP, MTEL dan EXCL

Abdul Malik • 13 Nov 2023

an image
Ilustrasi karyawan PT XL Axiata Tbk (EXCL) saat sedang bekerja di kantor XL. isu merger EXCL dan FREN kembali mengemuka. (Shutterstock)

Bank Sentral AS kembali menegaskan era suku bunga tinggi akan berlangsung dalam waktu lebih lama

Bareksa.com - Berikut kinerja IHSG sepanjang pekan periode 6-11 November 2023 dan saham unggulan yang direkomendasikan Tim Analis Bareksa, Senin (13/11/2023) :  

IHSG : last price 6.809

Pasar Saham Indonesia yang tercemin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu yakni periode 6-11 November 2023, menguat 0,3% ditutup di level 6.809,26. Penguatan ini menjadikan IHSG naik dalam 2 pekan beruntun. Tercatat sepanjang pekan lalu, IHSG terkoreksi 3 kali dan naik 2 kali. Secara harian pada Jumat (10/11), IHSG ditutup melemah 0,42% atau berkurang 28,9 poin. 

Rata-rata nilai transaksi harian saham pekan lalu naik 16,6% menjadi Rp12,77 triliun dari pekan sebelumnya Rp10,95 triliun. Hal itu mendorong kapitalisasi pasar saham naik 1,28% menjadi Rp10.688 triliun dari Rp10.553 triliun pekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi transaksi harian saham turun 11,36% menjadi 1.115.185 kali transaksi dari pekan sebelumnya 1.258.036. Akan tetapi, rata-rata volume transaksi harian saham turun 16,34% menjadi 19,11 miliar lembar saham dari pekan sebelumnya 22,84 miliar lembar saham.

Investasi Saham di Sini

Investor asing pada Jumat (10/11), mencatatkan nilai jual bersih Rp705,32 miliar, dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan jual bersih Rp16,19 triliun. Saham terlaris pada Jumat, ialah emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan nilai transaksi Rp1 triliun. Saham BRPT melesat 9,81% menjadi Rp1.175 per saham. Kemudian saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan nilai transaksi Rp579,3 miliar, atau terkoreksi 2,4% ke level Rp5.075. 

Menurut Tim Analis Bareksa, pekan lalu, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali menegaskan era suku bunga tinggi akan berlangsung lebih lama (higher for longer). Meski begitu, proyeksi pelaku pasar atas potensi inflasi AS bulan Oktober yang lebih rendah dari bulan sebelumnya, mendorong kenaikan bursa saham AS di akhir pekan (10/11).

Moody's Investor Service pada Jumat (10/11) juga menurunkan prospek peringkat kredit AS menjadi "negatif" dari "stabil". Hal ini dengan alasan defisit fiskal yang besar dan penurunan keterjangkauan utang, sebuah langkah yang langsung menuai kecaman dari pemerintahan Presiden Joe Biden. Ini mengikuti penurunan peringkat sebelumnya oleh Fitch tahun ini, di mana saat itu berbulan-bulan terjadi pertikaian politik soal plafon utang AS. 

Selain itu, Tim Analis Bareksa menilai, pekan ini para pelaku pasar juga akan menanti hasil pertemuan Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping pada 15 November terkait meningkatnya tensi politik dengan Taiwan, serta hubungan kerja sama AS-China yang merenggang.

Kemudian soal perkembangan terkini konflik Timur Tengah, Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Islam-Arab di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11) menghasilkan 20 kesepakatan yang mendukung Palestina dan menyatukan sikap untuk menentang agresi Israel di Gaza. Para pemimpin negara Islam dan Arab menuntut penghentian agresi segera.

Investasi Saham di Sini

Mempertimbangkan penguatan IHSG sepanjang pekan lalu, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:

Stocks Pick

TBIG

ICBP

EXCL

MTEL

Last price

Rp2.060 

Rp10.575 

Rp2.220 

Rp660

Recommendation

Trading buy 

Trading buy 

Buy on breakout 

Trading buy

Entry

Rp2.060 

Rp10.525 

Rp2.190 

Rp650

Rp2.030 

Rp10.325 

Rp2.140 

Rp625

Take profit (TP) 1

Rp2.130 

Rp10.700 

Rp2.270 

Rp680

Take profit (TP) 2

Rp2.200 

Rp10.800 

Rp2.320 

Rp700

Stop loss

Rp2.010 

Rp10.250 

Rp2.100 

Rp610

Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 10/11/2023

Investasi Saham di Sini

1. TBIG : last price Rp2.060

Harga saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) naik 1,9% atau bertambah 40 poin menjadi Rp2.060 pada Jumat (10/11/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham TBIG di kisaran harga Rp2.030 hingga Rp2.060, dengan ambil untung Rp2.130 hingga Rp2.200, dengan stop rugi di Rp2.010. 

Pemegang saham pengendali TBIG, Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd (BDIA) mengumumkan akan melakukan penawaran tender sukarela sebanyak 1 miliar saham. BDIA akan melakukan tender offer terhadap 1 miliar saham yang mewakili 4,42% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam TBIG.  Tender offer akan dilakukan dengan harga penawaran Rp2.300 per saham atau dengan total nilai sebanyak-banyaknya Rp2,3 triliun. (Bisnis)

2. ICBP : last price Rp10.575

Harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 1,2% atau bertambah 125 poin menjadi Rp10,575 pada Jumat (10/11/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ICBP di kisaran Rp10.325 hingga Rp10.525, dengan ambil untung di Rp10.700 dan Rp10.800, serta stop rugi di Rp10.250. 

ICBP dua pekan lalu mengumumkan kinerja keuangan ciamik untuk periode yang berakhir pada 30 September 2023. Perseroan membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi 5% menjadi Rp51,31 triliun. ICBP mencatatkan kenaikan laba usaha 14% menjadi Rp10,9 triliun dan margin laba usaha membaik jadi 21,2% dari sebelumnya 19,5%. Laba bersig ICBP Rp7,06 triliun atau meroket 113%, dari sebelumnya Rp3,3 triliun. (Investor)

3. EXCL : last price Rp2.220

Harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 2,3% atau bertambah 50 poin menjadi Rp2.220 pada Jumat (10/11/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham EXCL di kisaran harga Rp2.140 hingga Rp2.190, dengan ambil untung di Rp2.270 dan Rp2.320, serta stop rugi di Rp2.100. 

PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengatakan rencana merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) masih terbuka. Reza Mirza Group Head Corporate Communications XL Axiata berpandangan setiap aksi konsolidasi secara keseluruhan akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan industri. Dia menyatakan XL Axiata terbuka untuk menjajaki berbagai kemungkinan untuk konsolidasi dengan pihak manapun. 

Presiden Direktur Smartfren Telecom Merza Fachys menyampaikan kesepakatan aksi korporasi bukan wewenang manajemen, semuanya diserahkan kepada pemegang saham pengendali FREN. Aksi korporasi ini merupakan kesepakatan antara Grup Sinarmas dan Grup Axiata. Belakangan beredar kabar merger kedua perusahaan sudah terjadi. EXCL dikabarkan telah mencaplok saham FREN di harga di bawah Rp50. (Kontan)

4. MTEL : last price Rp660

Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) stagnan di level Rp660 pada Jumat (10/11/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham MTEL di kisaran harga Rp625 hingga Rp650, ambil untung di Rp680 dan Rp700, dan stop rugi di Rp610. 

Mitratel (MTEL), emiten menara anak usaha Telkom mengatakan masih memiliki rencana untuk mengakuisisi menara pada kuartal IV 2023 dengan sisa belanja modal sekitar Rp2,8 triliun. Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan saat ini Mitratel tengah berada dalam proses melakukan akuisisi menara lagi. "Bukan dengan operator, tetapi sesama perusahaan menara," kata Hendra (7/11/2023).  

Menurut Hendra, tahun ini Mitratel telah mengakuisisi menara dari PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Indosat Tbk. (ISAT) Mitratel siap melakukan akuisisi menara milik Telkomsel, apabila perusahaan afiliasi Mitratel tersebut telah siap menjual menaranya. (Bisnis)

Investasi Saham di Sini

 

(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)​

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.