Cuan Reksadana Pendapatan Tetap Syailendra dan Avrist Stabil Saat IHSG Turun, Ini Rahasianya

Bareksa.com – Berikut kinerja reksadana yang diperdagangkan di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan nilai Barometer tertinggi, beserta kinerja imbal hasilnya sebulan terakhir (per 20 Mei 2025) :

​Reksadana Saham

IHSG : 10,19%

​Indeks Reksadana Saham : 8,92%
Sucorinvest Sustainability Equity Fund : 10,39%

​​Indeks Reksadana Saham Syariah : 7,34%
BNP Paribas Pesona Syariah : 9,46%

Reksadana Campuran​

Indeks Reksadana Campuran : 4,77%
​Sucorinvest Anak Pintar : 8,5%

​Indeks Reksadana Campuran Syariah : 4,22%
Schroder Syariah Balanced Fund : 4,43%

Reksadana Pendapatan Tetap​

​Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 0,9%
Trimegah Dana Obligasi Nusantara : 0,9%

​Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,67%
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A : 1,45%

Reksadana Pasar Uang​

Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan

​Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,39%
Capital Money Market Fund : 0,53%

​Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,37%
Reksa Dana Syariah Capital Sharia Money Market : 0,53%

​​Reksadana Ind​eks​

​Eastspring IDX ESG Leaders Plus Kelas A : 9,84%
BRI Indeks Syariah : 10,72%

Investasi Reksadana di Sini

​Ringkasan Informasi Pasar​

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selassa (20/05/2025) turun 0,65% ke level 7.094,602. Berdasarkan data CNBC Indonesia, ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat turun ke level 6,839% pada Selasa (20/05/2025) pukul 16.32 WIB.

Di tengah melemahnya IHSG, di marketplace reksadana terbaik Bareksa terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak imbal hasil 4,24% dan 3,87% sejak awal tahun hingga 08 Mei 2025 (year to date). Dua reksadana itu ialah Syailendra Sharia Fixed Income Fund dan Avrist Emerald Stable Fund.

 Reksadana Syailendra Sharia Fixed Income Fund yang juga dikelola oleh PT Syailendra Capital, mencatatkan cuan 4,24% secara year to date. Menurut fund fact sheet periode April 2025, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi PBS003, PBS030, SIMORA02ACN1, SMINKP02BCN4, SMINKP04BCN3, SMOPPM02ACN1, SMPIDL01BCN2, SWCNAF01BCN2, TD ALADIN SYH, dan TD BUKOPIN SYH.

Beli Syailendra Sharia Fixed Income Fund

Sedangkan reksadana Avrist Emerald Stable Fund yang dikelola oleh PT Avrist Asset Management, mencatatkan cuan 3,87% secara year to date. Menurut fund fact sheet periode April 2025, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi I OKI Pulp & Paper Mills Thp I/2023 Seri B, Obligasi II Indosat Thp II/2017 Seri E, Obligasi II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Thp III/2024 Seri B, Obligasi III Merdeka Copper Gold Thp III/2022 Seri C, Obligasi IV Medco Energi Internasional Thp III/2022 Seri C, Obligasi Sub II Bank UOB Indonesia Thp I/2019, Sukuk Ijarah II PLN Thp I/2017 Seri B, Sukuk Mudharabah I Dian Swastatika Sentosa Thp I/2024 Seri A, Sukuk Mudharabah I Pindo Deli Pulp and Paper Mills Thp II/2025 Seri B, dan Sukuk Mudharabah III Indah Kiat Pulp & Paper Thp II/2023 Seri B.

​​Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Beli Reksadana di Sini

(Reynaldi Gumay/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.