Indeks Melemah, Reksadana Pendapatan Tetap Syailendra dan Sucor Masih Bertumbuh

Abdul Malik • 02 Nov 2021

an image
Ilustrasi investasi di reksadana, baik reksadana saham, reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap, reksadana pendapatan tetap dan reksadana indeks. (Shutterstock)

Syailendra Pendapatan Tetap Premium dan Sucorinvest Bond Fund mencetak imbal hasil 11,09 persen dan 9,91 persen dalam kurun waktu satu tahun

Bareksa.com – Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace finansial dan investasi terintegrasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan imbal hasil (return) tertinggi, beserta kinerja indeks acuannya (benchmark) periode sebulan terakhir (per 01 November 2021) :

Reksadana Saham

IHSG : 5,2 persen
Indeks Reksadana Saham : 3,56 persen
Mandiri Investa Cerdas Bangsa : 7,28 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : 1,27 persen
Principal Islamic Equity Growth Syariah : 4,06 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 2,12 persen
HPAM Flexi Plus : 8,05 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 1,28 persen
Schroder Syariah Balanced Fund : 1,94 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 0,46 persen
Sucorinvest Bond Fund : 0,79 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,57 persen
Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia : 0,68 persen

Reksadana Pasar Uang

​Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,292 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,396 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,21 persen
Sucorinvest Money Market Fund : 0,42 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,22 persen
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 0,38 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 01 November 2021 turun 0,58 persen ke level 6.552,89. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 01/11/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat naik ke level 6,3 persen, pada 01 November 2021.

Di tengah melemahnya IHSG dan pasar obligasi, beberapa produk reksadana pendapatan tetap masih terus bertumbuh. Reksadana pendapatan tetap memiliki portofolio mayoritas di efek surat utang baik obligasi negara maupun obligasi korporasi..

Di aplikasi reksadana terbaik Bareksaterdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak imbal hasil (return) 11,09 persen dan 9,91 persen  dalam kurun waktu satu tahun. Dua reksadana itu adalah Syailendra Pendapatan Tetap Premium dan Sucorinvest Bond Fund.

Reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium mencetak return 11,09 persen dalam setahun. Berdasarkan fund fact sheet periode September 2021, portofolio investasi reksadana ini adalah obligasi BBKP03ASBCN1, BFIN05BCN2, FR0090, INKP01BCN3, Link Net Tbk (LINK), OPPM01A, PTPP02ACN2, TBIG04BCN3, TBIG05CN1. dan WIKA02ACN1.

Sedangkan reksadana Sucorinvest Bond Fund mencetak return 9,91 persen dalam setahun. Berdasarkan fund fact sheet periode September 2021, portofolio investasi reksadana ini Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0072 (FR0072), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0076 (FR0076), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0087 (FR0087), SBSN Seri PBS004 (PBS004), dan Obligasi WSKT03BCN1.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.​

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(Romainah/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.