Bareksa.com - Bank Indonesia merilis nilai cadangan devisa Indonesia yang meningkat dari S$136,4 miliar pada Mei 2021 menjadi US$137,1 miliar pada Juni 2021.
Menurut analisis Bareksa, kenaikan nilai cadangan devisa tersebut mengindikasikan kemampuan negara dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan menjadi sentimen cukup baik bagi pasar obligasi, ditandai dengan penguatan harga obligasi, serta mendorong kenaikan kinerja reksadanapendapatan tetap.
Berdasarkan data id.investing.com (diakses 07/07/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat naik ke level 6,6 persen, pada 07 Juli 2021.
Di sisi lain, sikap investor yang cenderung wait and see (menanti) karena khawatir atas lonjakan kasus Covid-19 membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan pada perdagangan kemarin. Indeks saham kebanggan nasional tersebut pada 7 Juli 2021 turun 0,05 persen ke level 6.044,04.
Pelemahan IHSG turut menekan kinerja mayoritas reksadana saham dan reksadanaindeks. Adapun saat ini kasus harian Covid-19 Indonesia masuk di posisi tiga terbesar di dunia, dengan jumlah kasus harian dalam negeri mencapai 34,379 kasus pada Rabu (07/07).
Seiring pelemahan IHSG dan penguatan pasar obligasi, investor dengan profil risiko moderat dan agresif bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana di Bareksa yang mampu membukukan kinerja cemerlang.
Beberapa produk reksadana yang bisa dipertimbangkan untuk dikoleksi tersebut di antaranya :
Imbal Hasil Reksadana 1 Tahun (7 Juli 2021)
TRIM Kapital : 26,71 persen
Schroder 90 Plus Equity Fund : 12,57 persen
BNP Paribas Sri Kehati : 11,2 persen
RHB SRI KEHATI Index Fund : 1,5 persen
Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II : 7,87 persen
Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A : 9,12 persen
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.