AKR Corporindo Catat Kinerja Ciamik, Reksadana Mana Punya Sahamnya?

Abdul Malik • 04 May 2021

an image
Ilustrasi emiten membagikan dividen seiring kinerja laba yang melonjak, yang berdampak pada positifnya harga saham dan reksadana yang memiliki portofolio saham tersebut. (Shutterstock)

PT AKR Corporindo Tbk memutuskan untuk membagikan total dividen Rp493,42 miliar

Bareksa.com - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) memutuskan untuk membagikan total dividen Rp493,42 miliar. Sedangkan sisa dividen Rp296,05 miliar akan dibagikan pada 28 Mei 2021.

Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo menjelaskan, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 30 April 2021, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai Rp493,42 miliar. Dividen tersebut adalah 53,34 persen dari total laba perseroan pada 2020.

Pada 24 Juli 2020, perseroan sudah membagikan dividen interim Rp197,37 miliar. Dividen tersebut adalah Rp50 per saham dengan jumlah saham yang beredar mencapai 3,94 miliar saham.

"Sehingga dengan demikian, dividen final yang masih akan dibayarkan pada 28 Mei 2021 adalah Rp296,05 miliar atau Rp75 per saham," jelas dia dalam keterangan (4/5/2021).

Hingga kuartal I 2021, AKR mencatat pertumbuhan laba bersih periode berjalan 58 persen menjadi Rp380 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang hanya Rp241 miliar. Sedangkan posisi laba neto untuk pemilik entitas induk naik 34 persen menjadi Rp305 miliar, pada periode yang sama tahun lalu tercatat hanya Rp228 miliar.

Haryanto menyatakan pencapaian laba pada kuartal I 2021 merupakan keberlanjutan dari kinerja kuat dan konsisten yang telah dicapai selama beberapa kuartal terakhir. Hal ini diperkuat dengan jaringan infrastruktur supply chain yang tersebar di seluruh Indonesia dan didukung oleh platform IT yang memudahkan dalam pengiriman produk secara efisien dan tanpa gangguan.

"Margin profitabilitas kami menunjukkan tren peningkatan dengan margin laba usaha mencapai 9 persen pada kuartal I 2021 dibandingkan 5,3 persen pada kuartal I 2020. Margin laba neto telah meningkat menjadi 7,4 persen dibandingkan 3,8 persen pada kuartal I 2020," ujar dia.

Ke depan, perseroan semakin optimistis kinerja bisa membaik pada 2021. Menurut Haryanto, peningkatan lebih lanjut dalam pertumbuhan PDB dan operasi pertambangan skala penuh setelah hujan dan banjir di Kalimantan akan meningkatkan permintaan produk yang didistribusikan.

"Neraca kami sangat kuat, terdiri dari sebagian besar aset pendapatan. Hal ini membantu kami dalam mendanai rencana pertumbuhan sambil mempertahankan rasio pembayaran dividen yang tinggi secara konsisten di atas 50 persen," papar dia.

Reksadana dengan Portofolio AKRA

Peningkatan kinerja dan besarnya dividen yang akan dibagikan tentunya berdampak positif terhadap saham AKR Corporindo. Hal ini juga termasuk instrumen reksadana saham dengan portofolio AKR Corporindo di dalamnya. Salah satunya adalah reksadana HPAM Ultima Ekuitas 1 dari PT Henan Putihrai Asset Management.

Selain AKR Corporindo, reksadana saham ini juga memiliki portofolio di saham PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Intraco Penta Tbk (INTA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).

Reksadana saham ini memberikan kinerja yang cukup lumayan dalam satu tahun terakhir yakni mencapai 12,51 persen (per 3 Mei 2021). Sedangkan dalam waktu 6 bulan terakhir, reksadana saham ini memberikan imbal hasil 14,95 persen.

(K09/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.