Indeks Saham Menguat, Imbal Hasil Dua Reksadana Ini Melesat

Abdul Malik • 02 Mar 2021

an image
Ilustrasi investasi di reksadana saham. (Shutterstock)

Simas Danamas Saham dan Bahana Dana Prima mencetak imbal hasil di atas 2 persen sehari

Bareksa.com – Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan imbal hasil (return) tertinggi, beserta kinerja indeks acuannya (benchmark) periode sebulan terakhir (per 01 Maret 2021) :

​Reksadana Saham

IHSG : 4,47 persen
Indeks Reksadana Saham : 2,58 persen
HPAM Ultima Ekuitas 1 : 4,02 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : 1,08 persen
Sucorinvest Sharia Equity Fund : 3,01 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 0,88 persen
Shinhan Balance Fund : 9,7 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -0,12 persen
Schroder Syariah Balanced Fund : 1,31 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : -1,28 persen
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 0,68 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -0,87 persen
MNC Dana Syariah : 0,54 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,292 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,396 persen per bulan

​Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,26 persen
HPAM Ultima Money Market : 0,55 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,22 persen
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 0,43 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 01 Maret 2021 naik 1,55 persen ke level 6.338,51. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 01/03/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 6,6 persen pada 01 Maret 2021.

Seiring dengan kenaikan IHSG, di marketplace Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) 2,66 persen dan 2,62 persen dalam sehari pada perdagangan 01 Maret 2021. Reksadana itu adalah Simas Danamas Saham dan Bahana Dana Prima.

Reksadana Simas Danamas Saham mencetak imbal hasil (return) 2,66 persen dalam sehari pada 01 Maret 2021. Berdasarkan fund fact sheet periode Januari 2021, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Astra International Tbk (ASII), Pt Bank Central Asia Tbk (BBCA), PTBank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT PP (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Sedangkan reksadana Bahana Dana Prima mencetak imbal hasil (return) 2,62 persen dalam sehari pada 01 Maret 2021. Berdasarkan fund fact sheet periode Januari 2021, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Astra International Tbk. (ASII), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan PT United Tractors Tbk. (UNTR).

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(Romainah/AM)

​***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.