Prediksi Insight IM atas Indeks Saham dan Yield Obligasi Pemerintah 10 Tahun di 2021

Abdul Malik • 01 Feb 2021

an image
Ilustrasi investor memantau perkembangan investasinya di reksadana (Shutterstock).

Vaksin Covid-19 akan menjadi game changer yang berfungsi untuk mencegah cumulative loss

Bareksa.com - PT Insight Investments Management (Insight IM) menilai Banyak sinyal perbaikan ekonomi sudah terlihat sejak Kuartal III 2020 seperti peningkatan penjualan otomotif dan juga sektor properti yang semakin prospektif. Namun bagaimana dengan prospek kinerja pasar modal?

Senior Executive Vice President Insight Investments Management, Ria Meristika Warganda menyatakan pandemi Covid-19 dan isu geopolitik di Amerika Serikat masih menjadi tantangan bagi seluruh sektor di Indonesia.

Namun para investor masih optimistis melihat di awal tahun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau, meski akhir-akhir ini berada di zona merah. Banyak yang berpendapat jika geliat ekonomi di tahun 2021 akan lebih baik dari tahun sebelumnya.

“Insight Market Outlook 2021” mengusung tema “Healing Time” dapat kita analogikan menjadi sebuah masa penyembuhan pada semua sektor, terutama sektor perekonomian di Indonesia. Seiring dengan kesiapan vaksin Covid-19 yang diikuti dengan program vaksinasi nasional, maka akan memicu pergerakan penduduk sehingga menumbuhkan tingkat konsumsi masyarakat. Dengan demikian, permintaan pasar juga bertumbuh dan bertambahnya semangat pemilik usaha untuk kembali berinvestasi.” papar Ria dalam keterangannya akhir pekan lalu.

“Untuk itu, kesempatan kali ini diharapkan dapat membantu para investor melihat peluang kesempatan investasi di pasar modal dan menjadi referensi mengambil keputusan dalam investasi.” sambungnya.

Vaksin Sebagai Game Changer

Dalam pemulihan ekonomi di tahun 2021, bagaimana Insight selaku perusahaan manajemen investasi mengelola dana investor? Chief Investment Officer PT Insight Investments Management, Genta Wira Anjalu mengungkapkan vaksin Covid-19 akan menjadi game changer yang berfungsi untuk mencegah cumulative loss.

“Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia pada tahun ini, yakni pandemi yang masih berlangsung, potensi rating downgrade, konsumsi masyarakat yang masih belum pulih, kenaikan utang nasional dan risiko kredit di berbagai negara dan emiten. Sementara peluang yang dapat diperoleh adalah pemulihan ekonomi global, potensi penguatan rupiah, suku bunga masih rendah, current account deficit diperkirakan masih manageable dan likuiditas global masih melimpah.” Genta menjelaskan.

Lebih lanjut Genta juga menyampaikan Insight menargetkan  Indeks Harga Saham Gabungan di tahun 2021 berada pada level 6300-7500. Sementara Yield Obligasi Pemerintah 10 tahun berada di level 5,8 persen - 6,8 persen.

(Martina Priyanti/AM)

​​​***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.