Indeks Saham Tertekan, Reksadana Campuran Dominasi Imbalan Tertinggi Sepekan

Abdul Malik • 25 Jan 2021

an image
Ilustrasi investasi di reksadana campuran. (Shutterstock)

Dalam periode perdagangan 18 – 22 Januari 2021, IHSG mengakumulasi penurunan 1,04 persen

Bareksa.com - Mengakhiri pekan ketiga Januari 2021, bursa saham Tanah Air menjalani periode yang kurang menyenangkan. Dalam periode perdagangan 18 – 22 Januari 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi penurunan 1,04 persen.

Namun di sisi lain, investor asing tidak gentar dengan penurunan IHSG yang justru dimanfaatkan mereka untuk memborong saham dengan aksi beli bersih (net buy) sepanjang pekan lalu senilai Rp632,04 miliar di pasar reguler.

Pada awalnya IHSG sempat terdorong positif oleh sentimen dari pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menjanjikan menggelontorkan stimulus tambahan senilai US$1,9 triliun, di luar stimulus US$900 miliar yang diteken pada Desember lalu.

Namun aksi jual terjadi dua hari beruntun setelah itu, ketika pemerintah pada Kamis (21/1/2021) mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di kota utama Jawa-Bali, yang ironisnya malah belum efektif mengurangi laju pertambahan kasus Covid-19.

Sayangnya, pada Kamis pemerintah mengumumkan kebijakan yang terbukti tak efektif tersebut diperpanjang dan memperberat ekspektasi pemulihan ekonomi, karena investor khawatir pembatasan tersebut bakal berujung pada tersendatnya aktivitas ekonomi masyarakat.

Mayoritas Reksadana Tertekan

Kondisi pasar saham Indonesia yang melemah pada pekan lalu, secara umum menekan kinerja reksadana berbasis ekuitas tersebut. Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana saham tercatat mengalami pelemahan 1,67 persen, menjadi yang paling buruk pada pekan lalu.

Sumber: Bareksa

Penurunan kinerja pada pekan lalu juga diikuti oleh reksadana campuran yang turun 0,85 persen, mengingat jenis reksadana ini juga memiliki alokasi pada aset saham. Kemudian reksadana pendapatan tetap secara umum juga ikut melemah dengan koreksi 0,24 persen.

Hanya reksadana pasar uang uang mampu bertahan dan tumbuh positif pada pekan lalu dengan penguatan 0,06 persen.

Adapun berdasarkan reksadana yang tersedia di Bareksa, berikut top 10 reksadana yang masih mampu mencatatkan kenaikan kinerja dengan imbal hasil (return) tertinggi pada pekan lalu. Empat dari top 10 reksadana imballan tertinggi ditempati reksadana campuran, kemudian 3 reksadana saham dan 3 reksadana indeks.

10 Reksadana imbalan tertinggi sepanjang pekan lalu tersebut membukukan imbal hasil antara 0,7 persen hingga 3,92 persen.

Top 10 Reksadana Imbalan Tertinggi Sepekan (per 22 Januari 2021)

Sumber: Bareksa

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.