Reksadana Hari Ini : IHSG Menguat, Dua Reksadana Campuran Ini Melambung

Abdul Malik • 20 Oct 2020

an image
Ilustrasi investasi menabung reksadana saham obligasi surat utang dilambangkan dengan tumpukan koin dan koin dalam toples yang tumbuh menjadi tanaman berdaun.

Dua reksadana itu adalah Manulife Dana Campuran II dan Sucorinvest Flexi Fund

Bareksa.com – Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir (per 19 Oktober 2020) :

Reksadana Saham

IHSG : 1,33 persen
Indeks Reksadana Saham : 1,64 persen
Sucorinvest Maxi Fund: 8,54 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : 1,21 persen
Sucorinvest Sharia Equity Fund : 13,89 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 1 persen
Sucorinvest Flexi Fund : 8,02 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 0,44 persen
Avrist Balanced - Amar Syariah : 0,8 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 0,66 persen
Sucorinvest Bond Fund : 2,32 pers6en

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,46 persen
Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia : 1,13 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : -0,45 persen
Sucorinvest Money Market Fund: 0,53 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,06 persen
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 0,56 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 19 Oktober 2020 naik 0,45 persen ke level 5.126,33. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 19/10/2020 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 6,8 persen, pada 19 Oktober 2020.

Seiring dengan menguatnya IHSG, di marketplace Bareksa terdapat dua reksadana campuran yang mampu mencetak imbal hasil (return) 2,49 persen dan 0,82 persen dalam sehari pada perdagangan 19 Oktober 2020Reksadana itu adalah Manulife Dana Campuran II dan Sucorinvest Flexi Fund.

Reksadana Manulife Dana Campuran II mencetak imbal hasil (return) 2,49 persen dalam sehari pada 19 Oktober 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode September 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah BEIAIJ 8,5 persen 10/29/26, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), ISATIJ 8,65 persen 11/09/27, JSMRIJ 8,3 persen 11/08/24, KAINIJ 8,2 persen 12/13/26, MEDCIJ 9,3 persen 02/20/25, PLNIJ 8,7 persen 11/03/32, SMRAIJ 9,5 persen 10/15/24, dan TPIAIJ 9 persen 03/01/25.

Sedangkan reksadana Sucorinvest Flexi Fund mencetak imbal hasil (return) 0,82 persen dalam sehari pada 19 Oktober 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode September 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT BISI International Tbk (BISI), PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI), Obligasi Indosat Tbk, dan Obligasi MNC Kapital Indonesia Tbk.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(Romainah/AM)

​***​

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana