Reksadana Hari Ini : IHSG Naik, Return Reksadana Pendapatan Tetap Ini Melesat

Bareksa • 04 May 2020

an image
Ilustrasi investor sedang melihat layar komputer laptop sambil menunjuk grafik pergerakan investasi reksadana saham obligasi surat utang berharga negara

Schroder Dana Mantap Plus II dan Manulife Obligasi Unggulan Kelas A mencetak return 1,01 dan 0,84 persen sehari

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :

Reksadana Saham

IHSG : 6,84 persen
Indeks Reksadana Saham : 5,57 persen
Manulife Greater Indonesia Fund : 19,3 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : 6,74 persen
Avrist Equity - Amar Syariah : 18,77 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 2,74 persen
HPAM Flexi Plus : 17,61 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 4,77 persen
TRIM Syariah Berimbang : 13,06 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 0,86 persen
BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 : 3,11 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,34 persen
Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia : 1,7 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,18 persen
Mega Asset Multicash : 0,56 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,35 persen
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 0,56 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 30 April 2020 naik 3,26 persen ke level 4.716,4. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 04/05/2020 pukul 06.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 8 persen, pada 30 April 2020.

Seiring dengan kenaikan IHSG, pasar obligasi negara juga menguat sehingga reksadana pendapatan tetap dapat dijadikan pilihan untuk berinvestasi. Reksadana pendapatan tetap memiliki portofolio mayoritas di efek surat utang.

Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak imbal hasil (return) 1,01 persen dan 0,84 persen dalam sehari pada perdagangan 30 April 2020. Dua reksadana itu adalah Schroder Dana Mantap Plus II dan Manulife Obligasi Unggulan Kelas A.

Reksadana Schroder Dana Mantap Plus II mencetak return 1,01 persen dalam sehari. Berdasarkan fund fact sheet periode Maret 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Negara Seri FR0070 (FR0070), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0078 (FR0078), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0080 (FR0080), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0081 (FR0081), dan Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0082 (FR0082).

Sedangkan reksadana Manulife Obligasi Unggulan Kelas A mencetak return 0,84 persen dalam sehari. Berdasarkan fund fact sheet periode Maret 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah INDOIS 5.9% 03/10/21, INDORI 5.85% 10/15/20, INDORI 8 1/4% 10/15/21, SMRAIJ 9 1/2% 10/15/24,  dan WSKTIJ 8 1/4% 02/23/23.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.