Begini Historikal Jumlah Jemaah dan Potensi Pasar Umroh di Indonesia

Bareksa • 03 Dec 2019

an image
Umat Muslim jemaah haji umroh sedang melaksanakan ibadah tawaf dalam rangkaian haji umroh di depan Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. (Suhaimi Sulaiman / Shutterstock.com)

Jumlah jemaah umroh asal Indonesia melonjak 68 persen atau hampir dua kali lipat dalam 5 tahun terakhir

Bareksa.com - Jemaah umroh asal Indonesia terus mencatatkan lonjakan signifikan. Berdasarkan catatan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), tercatat jumlah jemaah umroh asal Indonesia melonjak 68 persen, atau hampir dua kali lipat dalam 5 tahun terakhir.

Pada tahun 1435 Hijriyah jumlah jemaah umroh Indonesia 598.077 jemaah, kemudian melonjak jadi 1.005.806 jemaah pada 1439 H atau 2017-2018.

Jemaah Umroh asal Indonesia dari Tahun ke Tahun


Sumber : Amphuri

Lonjakan jumlah jemaah umroh tersebut memang beralasan. Sebab Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, memang memiliki potensi pasar umroh yang besar.

Tercatat 215 juta penduduk Muslim Indonesia mewakili 87 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Jumlah itu juga mewakili 24 persen dari total jumlah penduduk Muslim dunia yang sebanyak 1,8 miliar.


Sumber : Amphuri

Direktur PT Qadr Jaya Mandiri (Travel Al-Qadri Umrah & Haji), Erri Budisurasa, menyatakan jumlah jemaah umroh asal Indonesia musim ini yakni tahun 1441 Hijriyah atau 2019/2020 Masehi diprediksi bisa mencapai 1,26 juta jemaah. Asumsi itu didasarkan pada kalkulasi perhitungan data maskapai yang mengakomodir penerbangan dari Indonesia ke Kerajaan Saudi Arabia (KSA). Tercatat ada 14 maskapai yang melayani penerbangan umroh hingga maksimal 300 kursi per penerbangan.

"Dengan jumlah sekali penerbangan mencapai 4.200 jemaah per hari, maka kami estimasikan dalam 300 hari semusim umroh atau 1 tahun bisa mencapai 1,26 juta jemaah tahun ini," ujarnya kepada Bareksa.

Menurut Erri, jika penerbangan umroh maksimal dengan asumsi kursi pesawat dipenuhi oleh jemaah umroh semua, maka maksimal bisa merealiasi 1,5 juta jemaah umroh per tahun. Namun faktanya tidak semua kursi pesawat diisi oleh jemaah umroh, sebagian juga diisi penumpang biasa. Pada musim umroh tahun lalu atau 1440 H (2018/2019 M), jumlah jemaah umroh asal Indonesia mencapai 1 juta jemaah. Musim umroh 1441 H dimulai pada 1 September 2019.

Erri mengatakan beberapa faktor yang menopang pertumbuhan jumlah jemaah umroh asal Indonesia di antaranya, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Kemudian, tingkat peminatan umroh dari masyarakat selalu meningkat setiap tahunnya, serta daftar tunggu haji yang sangat lama, menyebabkan umroh menjadi pilihan utama umat Islam Indonesia sembari menunggu panggilan haji.

Guna mendongkrak jumlah jemaah umroh, kata Erri, pelaku usaha travel umroh berharap ada kebijakan yang mendukung kemudahan umroh, penambahan jadwal penerbangan, penurunan harga tiket pesawat agar jadi lebih kompetitif, kemudahan sistem pendaftaran umroh hingga penurunan harga visa.

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan telah menerbitkan 1.339.376 visa umroh sepanjang tiga bulan terakhir atau periode 31 Agustus - 24 November 2019 (1 Muharram - 27 Rabiul Awwal). Data statistik Kementerian yang dirilis Senin (25/11/2019) mengungkapkan sebanyak 1.133.365 jemaah umroh sudah tiba di Arab Saudi. Sedangkan 835.874 jemaah telah meninggalkan Arab Saudi dan pulang kembali ke negaranya. Adapun 297.491 jemaah masih menjalani ritual ibadah umroh di Arab Saudi.

Sebanyak 1.088.608 jemaah umroh datang melalui moda transportasi udara, 44.750 jalur darat, dan 7 jemaah melalui jalur laut.

Berdasarkan negara, jemaah umroh terbesar berasal dari Pakistan sebanyak 319.494 jemaah atau setara 23,85 persen total jemaah umroh. Indonesia di urutan kedua dengan 306.461 jemaah atau menyumbang 22,88 persen. India, Malaysia dan Turkei di posisi 3-5 masing-masing 195.345 jemaah, Malaysia 50.841 jemaah, dan Turkey 50.775 jemaah.

Cara Siapkan Tabungan Umroh

Punya cita-cita untuk menunaikan ibadah umroh ke Tanah Suci? Di platform Bareksa Umroh  tersedia beberapa paket perjalanan umroh yang bisa dipilih, antara lain paket Barokah, Karomah, Kamilah, Milad, Ramadhan, hingga paket Hemat 12 Hari.

Untuk paket Hemat yang senilai Rp21,5 juta, fasilitas yang akan didapatkan :

-Tiket Pesawat Ekonomi Jakarta-Jeddah (PP)
 - Visa Umrah
- Manasik
- Akomodasi (Hotel) dan Transportasi (Bis) Sesuai Paket Selama Program
- Ziarah (Makkah, Madinah dan Jeddah)
- Pembimbing Ibadah (Muthawif)
- Air Zam-Zam 5 (Lima) Liter
- Makan 3X Sehari
- Umrah 2X
- City Tour
- Asuransi Perjalanan
- Handling & Perlengkapan


Sumber : Bareksa

Kita coba lakukan simulasi investasi di reksadana syariah dengan menggunakan kalkulator investasi Bareksa. Untuk menyiapkan dana pokok investasi Rp21,5 juta dalam jangka waktu 24 bulan misalnya, kita mesti menabung Rp895.834 per bulan atau setara Rp29.861 per hari.

Angka itu setara dengan harga sebungkus rokok yang mencapai Rp25.000 hingga Rp29.000. Dana itu kemudian kita tempatkan di reksadana syariah yang berpotensi memperoleh imbal hasil di atas 5 persen per tahun.

Saat ini di Bareksa Umroh tersedia tiga produk reksadana pasar uang syariah yang bisa dipilih. Yakni Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra, Cipta Dana Kas Syariah dan Syailendra Sharia Money Market Fund.

Ketiga reksadana tersebut dalam sebulan terakhir memberikan imbal hasil 0,43-0,5 persen dalam sebulan terakhir (per 9 Oktober 2019). Artinya jika disetahunkan, maka ketiga reksadana tersebut berpeluang memberikan imbal hasil antara 5,16 persen hingga 6 persen.


Sumber : Bareksa

Dalam jangka 2 tahun, maka dana pokok investasi di reksadana syariah yang senilai Rp21,5 juta sudah mencukupi biaya kita untuk umroh dengan paket Hemat 12 hari.

Tidak hanya itu, karena kita menempatkan dana di reksadana pasar uang syariah, maka berpotensi memperoleh imbal hasil. Misalkan kita masukkan potensi imbal hasil yang diharapkan 5 persen tahun, yang merupakan angka median rata-rata imbal hasil reksadana pasar uang syariah.

Dana pokok Anda selama 2 tahun di reksadana pasar uang syariah telah bertumbuh menjadi Rp22,562.403. Artinya tabungan umroh  tersebut berpotensi meraih imbal hasil Rp1,06 juta yang bisa digunakan untuk tambahan uang saku untuk membiayai perjalanan umroh kita. Nilai itu jauh lebih baik jika hanya di tabungan syariah biasa atau bahkan deposito. 

Tidak terasa bukan, hanya dengan Rp29 ribuan per hari yang setara dengan harga sebungkus rokok, kita bisa menabung untuk biaya umrah. Menabung di reksadana syariah juga halal dan bebas riba sesuai fatwa MUI.

Tertarik untuk mencoba?

Untuk diketahui, PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa), yang mengoperasikan marketplace investasi terintegrasi Bareksa.com, pada 10 Juli 2019 secara resmi telah meluncurkan Bareksa Umroh, platform yang menawarkan layanan rencana simpanan di reksa dana syariah untuk membiayai perjalanan ibadah umrah. Informasi selengkapnya mengenai Bareksa Umroh klik tautan ini

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.