Evaluasi Keuanganmu di 2019, Begini Cara Siapkan Resolusi Finansial di 2020

Bareksa • 25 Nov 2019

an image
Ilustrasi menabung uang koin dan investasi reksadana untuk membeli rumah

Misalkan kita menetapkan tujuan keuangan pada 2020 ialah bisa melakukan akad pembelian rumah

Bareksa.com - Kurang dua bulan lagi tahun 2019 sudah berakhir dan memasuki 2020. Berbagai dinamika yang terjadi sepanjang tahun ini termasuk soal bagaimana kita mengelola keuangan, tentunya banyak pelajaran yang bisa diambil.

Sikapi Uangmu yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, kurang mengenal berbagai instrumen keuangan, bisa menjadi salah satu penyebab sejumlah rencana tidak tercapai. Entah rencana dalam berinvestasi, pendidikan, hingga soal liburan bersama keluarga.

Membuat resolusi keuangan dengan tepat dan mengenali apa saja yang menjadi keinginan dan kebutuhan, perlu dilakukan terutama jelang akhir tahun seperti ini. Dengan mengevaluasi kondisi keuangan selama setahun ke belakang, disebutkan dapat merefleksikan kebiasaan dalam mengalokasikan pendapatan dan cara mencapai target resolusi.

Pada akhirnya, akan membantu kita untuk menyiapkan resolusi keuangan. Tujuannya tak lain agar di tahun yang baru, tidak perlu lagi melakukan hal-hal yang tak penting. Perencanaan keuangan yang baik akan menghasilkan manajemen keuangan yang juga lebih baik. Perencanaan yang baik juga memberikan keuntungan lainnya seperti dana darurat yang terjaga.

Satu hal yang perlu diingat, resolusi keuangan bisa bervariasi antar individu. Bisa saja resolusi keuangan seseorang adalah mengurangi utang, atau menambah kekayaan, ada juga untuk lebih bisa menabung dari penghasilannya. Apa pun resolusi keuangan, sebaiknya ditetapkan terlebih rencana keuangan.

OJK menyebutkan, rencana keuangan adalah suatu panduan bagi seseorang dalam menentukan arah dan strategi untuk mencapai impian yang diinginkan. Rencana keuangan yang baik akan terdiri dari tujuan keuangan, jangka waktu untuk mencapai tujuan, serta bagaimana strategi untuk mencapainya.

Tujuan keuangan bukanlah menabung atau berinvestasi. Tujuan keuangan haruslah merupakan hasil akhir yang ingin dicapai seseorang. Contoh tujuan keuangan populer antara lain memiliki rumah tinggal, memiliki mobil, menikah, menyekolahkan anak di sekolah impian, serta hidup nyaman saat usia pensiun.

Wujudkan Tujuan Keuangan Melalui Reksadana

Misalkan kita menetapkan tujuan keuangan pada 2020 ialah bisa melakukan akad pembelian rumah. Selain tak ingin terus menerus tinggal di rumah kontrakan, juga ingin memiliki aset yang baik untuk masa depan.

Kita juga telah memilih berinvestasi di reksadana untuk mempersiapkan kebutuhan membayar down payment (DP) atau uang muka rumah. Kita memutuskan untuk berinvestasi di reksadana pendapatan tetap di Bareksa. Kita pilih reksadana pendapatan tetap Syailendra Fixed Income Fund, yang secara historikal mengantongi return hingga 14,62 persen dalam setahun terakhir (per 22 November 2019).

Kemudian kita menyisihkan dana Rp2 juta per bulan atau Rp66.666 per hari untuk diinvestasikan di reksadana secara rutin selama 1 tahun.

Simulasi Investasi Reksadana Pendapatan Tetap


Sumber : Bareksa

Berdasarkan hasil simulasi reksadana Bareksa, jika kita berinvestasi Rp2 juta per bulan secara rutin selama satu tahun (1 Desember 2018 hingga 22 November 2019), maka uang pokok yang dikumpulkan Rp24 juta.

Tapi tidak hanya itu, karena kita menginvestasikannya di reksadana, maka jumlahnya berpotensi tumbuh Rp1.772.818, sehingga total investasi plus return menjadi Rp25.772.818. Dengan dana itu, kita bisa gunakan untuk tambahan membayar uang muka pembelian rumah. Atau jika ada kebutuhan lain yang lebih mendesak atau urgent, dana tersebut bisa digunakan.

Tidak ada kata terlambat untuk mengevaluasi pengeluaran kita selama setahun terakhir. Misalnya melihat kembali keefektifan berlangganan layanan yang tak rutin kita lakukan seperti membership gym setahun, tapi kita hanya satu dua kali saja datang ke tempat gym.

Jika sepanjang tahun ini belum bisa memulai berinvestasi, bukan tidak mungkin tahun depan bisa kita lakukan. Mantapkan tujuan rencana keuangan dan mulai berinvestasi dengan reksadana yang memiliki sejumlah kelebihan, bahkan dengan minimum pembelian Rp100.000 kita sudah bisa berinvestasi.

Reksadana ialah kumpulan dana investor yang dikelola oleh manajer investasi dan dimasukkan ke dalam berbagai aset seperti pasar uang, obligasi, dan saham. Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada di dalam portofolionya.

Ada beberapa jenis reksadana. Reksadana yang dipilih, bisa disesuaikan dengan karakter yakni, apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang. Sementara jika cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Terakhir, jika cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.